Jumat, 22 November 2013
Hati seakan tercabik-cabik
metika mata melihat bayangmu
kau bersanding bagai raja & ratu
membuat nafas tersendat tak menentu
Aku menemukanmu kembali
di antara rindu-rindu surgawi
yang merekah dalam cinta lainnya
Salahkah aku??
bila membayangkan senyumanmu
bila merindukan dirimu dulu
Dosakah aku???
ketika ku mengabaikan cintanya
bila ku mengharapkan bayang semu
yang ku tau, semua tak akan menjadi satu
Aku tak mengarti kata CINTA
aku juga tak mengerti tentang RASA
yang ku tau, aku telah menjadi miliknya & merindukan bayangan semu.
ikip, 18 nov 2013
Rabu, 29 Mei 2013
berwarna biru pekat diseluruh penjuru
dunia
kicau burung bak seorang penyayi
menyambut sang mentari tersenyum manja
Angin sendu laksana musik india
membawa sang ranting bergoyang gembira
lekak-lekuk tubuhnya mempesona mata
hingga membuat bibir tersenyum
Warna-warni cakrawala menggetarkan jiwa
merayu dalam lentera fatamorgana
membias mata-mata yang memandanganya
dengan lantunan kata “SUBHANALLAH”
Burung kecil seakan bergembira
mengepakkan sayap menuju alam semesta
membawa alunan melodi
di antara langit dan bumi
Aku tersipu “MALU”,…….
melihat semua keindahan-Mu
tak mampu berpaling dari hadap-Mu
karena
tanganku tak ingin berhenti
menggoreskan
semua keindahan-Mu
madiun, 8 mei 2013 (05.30)
Sabtu, 04 Mei 2013
Gemercik air terdengar di gendang telinga
gelapnya senja membutakan kedipan mata
daun-daun terpajang di sudut kota
Tak ada tanda-tanda kehidupan
keindahan bumi seakan terlelap dalam mimpi
menggoda fikiran dan iman hati
dalam keindahan syetan surgawi
Aku terpaku dalam sunyi
bertemankan kertas dan melody
menyambut cakrawala di ujung sunyi
dengan berjuta mimpi-mimpi
Ketika angin senja menyapu lembut tubuh ini
merasuk dalam khayal tentang perjuangan
Hidupku laksana karang
terdampar dalam pulau kota
mengais demi masa depan
tentang harapan cinta di ujung senja
madiun, 3 mei 2013
gelapnya senja membutakan kedipan mata
daun-daun terpajang di sudut kota
Tak ada tanda-tanda kehidupan
keindahan bumi seakan terlelap dalam mimpi
menggoda fikiran dan iman hati
dalam keindahan syetan surgawi
Aku terpaku dalam sunyi
bertemankan kertas dan melody
menyambut cakrawala di ujung sunyi
dengan berjuta mimpi-mimpi
Ketika angin senja menyapu lembut tubuh ini
merasuk dalam khayal tentang perjuangan
Hidupku laksana karang
terdampar dalam pulau kota
mengais demi masa depan
tentang harapan cinta di ujung senja
madiun, 3 mei 2013
Nasib itu menggantung di ujung tower
melambai laksana hijaunya dedaunan
tertawa laksana merahnya mentari
menangis laksana hitamnya awan
Menari bagai ranting-ranting
saat terdiam mata telanjang menatapnya
angin seakan bercumbu ria
menggoda bahtera jiwa muda
membias angan-angan keindahan
Nasib itu terjungkal dalam mimpi
berjalan dengan kaki berdarah
menembus kabut dengan tongkat
hingga tersesat dalam jurang mimpi
Tolonglah,,................
bawa semua melayang
mengukir kenangan dalam nyayian rindu
mengecup dalam bibir maniez kalbu
dengan lantunan do'a menembus langit 7
madiun, 2 mei 2013, (16.33)
melambai laksana hijaunya dedaunan
tertawa laksana merahnya mentari
menangis laksana hitamnya awan
Menari bagai ranting-ranting
saat terdiam mata telanjang menatapnya
angin seakan bercumbu ria
menggoda bahtera jiwa muda
membias angan-angan keindahan
Nasib itu terjungkal dalam mimpi
berjalan dengan kaki berdarah
menembus kabut dengan tongkat
hingga tersesat dalam jurang mimpi
Tolonglah,,................
bawa semua melayang
mengukir kenangan dalam nyayian rindu
mengecup dalam bibir maniez kalbu
dengan lantunan do'a menembus langit 7
madiun, 2 mei 2013, (16.33)
Selasa, 23 April 2013
Ketika lentik jari itu bergoyang bak seorang penari erotis
mata ini selalu ingin terpejam dan
bibir ini selalu ingin tersenyum
Alunan nan merdu itu seakan
menghipnotis bianglala di senja ini
membaur cakrawala di atas kedipan hati
Bagai samudra raya kehidupan
mengais hati-hati yang telah mati
terhempas badai sunami
Mencabut raga yang tak berkedip
membakar cinta dalam lautan kehidupan
Nurruussaamm tersingkir dari kegelapan
membalut dahi yang teriris belati
saat bianglala memanahkan warna warni
jiwa raga mati dalam dekapan embun pagi
madiun, 23 april 2013 (06.09)
mata ini selalu ingin terpejam dan
bibir ini selalu ingin tersenyum
Alunan nan merdu itu seakan
menghipnotis bianglala di senja ini
membaur cakrawala di atas kedipan hati
Bagai samudra raya kehidupan
mengais hati-hati yang telah mati
terhempas badai sunami
Mencabut raga yang tak berkedip
membakar cinta dalam lautan kehidupan
Nurruussaamm tersingkir dari kegelapan
membalut dahi yang teriris belati
saat bianglala memanahkan warna warni
jiwa raga mati dalam dekapan embun pagi
madiun, 23 april 2013 (06.09)
Rabu, 13 Maret 2013
Mulut itu mengnganga!
menorehkan luka hingga menggerogoti hati
menyambar gendang telinga
hingga membutakan mata
Mulut itu mengnganga!
ketika mentari tarbit dan menghilang
suara celotehan terus menari
mengikuti hembusan angin
bercakap hingga tak terkendali
Mulut itu mengnganga!
membawa derita lara
dengan bertabur desis2 fatamorgana
menyebarkan celotehan yang tak kunjung reda
Mulit itu mengnganga!
mengumbar aib mangsa
hingga melambai neraka
terus merajam hingga azal menjemput lara
ngawi 22 feb 2013 (16,55)
Selasa, 12 Maret 2013
Ketika jiwa dan ragaku terhempas
cerita pahit merajami telinga
tentang kehidupan,.....
tentang mucikari,........
tentang uang,..............
semua seakan menari riang
mengikuti alunan angin melodi
Kapan tarian indah itu akan terhenti
berengkarnasi menjadi suara indah
dalam sejuknya hati
ngawi 21 februari 2013 (16,34)
Jumat, 08 Februari 2013
Senyum itu menggoreskan luka
menghantam fikiran dengan ilustrasi
mencongkel mata dalam kepolosan tubuhmu
Tawamu menyimpan pertanyaan bagiku
sapamu menjadikanku tak mampu berucap
tubuhmu mengingatkanku tentang dunia fana
Keindahan dunia yang elegan
telah kau jamah dengan kebodohanmu
kau biarkan dia hadir membawa nafsu
mengintari dirimu laksana mentari
Kau begitu bangga....!!!!!!
dengan wajah ayu, tubuh molek nan indah
yang selalu membawamu bersanding
dengan kucing yang berbeda
Aku terdiam menatapmu,.......!
mungkinkah semua itu kekasihmu ??
ataukah aku yang terlalu KEPO terhadapmu ??
Aku hanya mampu tersenyum,....!
dan fikiranku terus mencari jawaban
tentang dirimu dan spesies kucing-kucing itu.
Madiun, 8 februari 2013 (08.13)
~fn~
menghantam fikiran dengan ilustrasi
mencongkel mata dalam kepolosan tubuhmu
Tawamu menyimpan pertanyaan bagiku
sapamu menjadikanku tak mampu berucap
tubuhmu mengingatkanku tentang dunia fana
Keindahan dunia yang elegan
telah kau jamah dengan kebodohanmu
kau biarkan dia hadir membawa nafsu
mengintari dirimu laksana mentari
Kau begitu bangga....!!!!!!
dengan wajah ayu, tubuh molek nan indah
yang selalu membawamu bersanding
dengan kucing yang berbeda
Aku terdiam menatapmu,.......!
mungkinkah semua itu kekasihmu ??
ataukah aku yang terlalu KEPO terhadapmu ??
Aku hanya mampu tersenyum,....!
dan fikiranku terus mencari jawaban
tentang dirimu dan spesies kucing-kucing itu.
Madiun, 8 februari 2013 (08.13)
~fn~
Selasa, 05 Februari 2013
Kupandangi lukisanmu
dengan senyum yang menawan
berada tepat di pupil mata kanan
dengan jari-jari telah membeku
Syair-syair puisimu
membawaku damai laksana mengintari neptunus
menginspirasi hidupku dalam pena yang bergoyang
Ruang yang penuh warna
bersama tatanan buku dan lukisan
menjadikan mata ini tersenyum melihatnya
Lukisanmu seakan hidup
menghampiri jiwaku
dengan ucapan melodi merdu
kata-kata yang ku rangkai bagai air mengalir
mengikuti fikiran yang melayang
Kau telah tiada
namun kau selalu ada
karyamu menjadi kenangan terindah
tentang sastra yang tak pernah mati
Taburkanlah semangat itu
agar jari dan fikiranku
terus bercinta di sepanjang hidupku
Madiun, 5 februari 2013 (12.05)
~fn~
dengan senyum yang menawan
berada tepat di pupil mata kanan
dengan jari-jari telah membeku
Syair-syair puisimu
membawaku damai laksana mengintari neptunus
menginspirasi hidupku dalam pena yang bergoyang
Ruang yang penuh warna
bersama tatanan buku dan lukisan
menjadikan mata ini tersenyum melihatnya
Lukisanmu seakan hidup
menghampiri jiwaku
dengan ucapan melodi merdu
kata-kata yang ku rangkai bagai air mengalir
mengikuti fikiran yang melayang
Kau telah tiada
namun kau selalu ada
karyamu menjadi kenangan terindah
tentang sastra yang tak pernah mati
Taburkanlah semangat itu
agar jari dan fikiranku
terus bercinta di sepanjang hidupku
Madiun, 5 februari 2013 (12.05)
~fn~
Senin, 04 Februari 2013
Ketika awan menangis
guntur menyambar langit biru
hujan membawa alunan melodi nan merdu
mengisahkan cerita cinta yang penuh luka lara
guntur menyambar langit biru
hujan membawa alunan melodi nan merdu
mengisahkan cerita cinta yang penuh luka lara
Terdiam membisu,......................
dalam hayal yang indah
bagai petir menyambar awan
yang menitikan deraian air mata
Hati ini resah,...........................
saat angin tak lagi mau membawa kabar tentangnya
tentang keadaannya,,,,,
tentang senyumnya,,,,,,
tentang cintanya,,,,,,,,,,
yang selalu membuat diri ini membeku
sang guntur, angin, dan awan
membuatku hanya terdiam
dalam bayang-bayang semu
Madiun, 4 februari 2013 (16.00)
Selasa, 29 Januari 2013
Mata dan fikiran ini memberontak
saat bibirmu mendesisikan kata
hatiku seakan sesak,..............
tentang penyesalan sebuah hari
Semangat yang membara
cerita tentang kebahagiaan
tercabik dengan desisan bibirmu itu
Kau seperti ular!!!!
yang mengeluarkan bisa
dalam derita menusia
menabik hatinya,...........
hingga memudarkan harapannya
Terlalu sering kau mendesis
bagai ular yang kelaparan
mencari mangsa demi kepuasan batin
Aku terluka,.............
ketika mata dan fikiranku terus mencari tempat
yang hati seakan menolaknya
karena semua hanya ketelitian belaka
Madiun, 29 januari 2013 (11.09)
saat bibirmu mendesisikan kata
hatiku seakan sesak,..............
tentang penyesalan sebuah hari
Semangat yang membara
cerita tentang kebahagiaan
tercabik dengan desisan bibirmu itu
Kau seperti ular!!!!
yang mengeluarkan bisa
dalam derita menusia
menabik hatinya,...........
hingga memudarkan harapannya
Terlalu sering kau mendesis
bagai ular yang kelaparan
mencari mangsa demi kepuasan batin
Aku terluka,.............
ketika mata dan fikiranku terus mencari tempat
yang hati seakan menolaknya
karena semua hanya ketelitian belaka
Madiun, 29 januari 2013 (11.09)
Minggu, 27 Januari 2013
Ketika ku terjaga dari mimpi indah
senyumku menghiasi luka lara
mencabik-cabik dalam bibir maniez
Cinta long distance
memisahkan antara markurius dan neptunus
yang impossible akan tertawa bersama
Cinta seperti jual beli
yang selalu ada perjanjian di setiap kegiatan
yang selalu ada kesepakatan
tentang hidup yang kelam
Jarak yang tak bisa di tempuh
walau hanya ingin sekedar bercumbu ria
bersama mentari dan bintang melepas kepenatan
dalam batin yang kelam
perjanjian tentang kisah cinta
yang membawaku terbang mengintari mimpi
membawa berjuta kedamaian
dalam hidup yang tertulis pada pena
Madiun, 27 januari 2013 (13.00)
senyumku menghiasi luka lara
mencabik-cabik dalam bibir maniez
Cinta long distance
memisahkan antara markurius dan neptunus
yang impossible akan tertawa bersama
Cinta seperti jual beli
yang selalu ada perjanjian di setiap kegiatan
yang selalu ada kesepakatan
tentang hidup yang kelam
Jarak yang tak bisa di tempuh
walau hanya ingin sekedar bercumbu ria
bersama mentari dan bintang melepas kepenatan
dalam batin yang kelam
perjanjian tentang kisah cinta
yang membawaku terbang mengintari mimpi
membawa berjuta kedamaian
dalam hidup yang tertulis pada pena
Madiun, 27 januari 2013 (13.00)
Sabtu, 26 Januari 2013
menghantam goresan sanubari
membias cakrawala di muka bumi
sang rawakib enggan tersenyum
membisu, dengan gondokan luka yang mendalam
Aku tercengang...............!
menatap nurussams yang tersenyum
menggantikan sinar rawakib
Tubuh ini bingung tak terkendalai
ketika belati telah menancap
tubuh ini lemas tak berdaya
saat cakrawala datang di malam buta
membawa berjuta alunan melodi
yang akan menyejukkan jiwa raga
Aku tertawa................!
mendengar cerita tentang sebuah pena
yang selalu bergoyang di alaska
hingga hilang tresapu angin
dalam genangaan air samudra
Madiun, 26 januari 2013
Jumat, 25 Januari 2013
Pejabat-pejabat tersenyum, tertawa, bergembira
dengan keadaan hidup yang indah bagai surga
tidur di tempat yang terbuat dari sutra
Rakyat meminta, menangis, dan tak sanggup tersenyum
melihat kenyataan pahit kehidupan
rumah yang akan tersapu angin
ketika banjir mendera
Adilkah semua itu ??
sanggupkah kita menjadi mereka
Ya Tuhan,........................
mungkinkah ini jalan kehidupan
yang mampu akan melepas tawa
dan yang di bawah akan selalu mengeluarkan
air mata
Ya Tuhan,......................
siapkahlah tempat terindah di sana
untuk semua hamabamu yang menderita
yang mampu mengumpulkan amal ibadahnya
Madiun, 25 januari 2013 (17.05)
dengan keadaan hidup yang indah bagai surga
tidur di tempat yang terbuat dari sutra
Rakyat meminta, menangis, dan tak sanggup tersenyum
melihat kenyataan pahit kehidupan
rumah yang akan tersapu angin
ketika banjir mendera
Adilkah semua itu ??
sanggupkah kita menjadi mereka
Ya Tuhan,........................
mungkinkah ini jalan kehidupan
yang mampu akan melepas tawa
dan yang di bawah akan selalu mengeluarkan
air mata
Ya Tuhan,......................
siapkahlah tempat terindah di sana
untuk semua hamabamu yang menderita
yang mampu mengumpulkan amal ibadahnya
Madiun, 25 januari 2013 (17.05)
Berjalan menelusuri rintikan hujan
dengan wajah tersenyum pada tanah yang menyapa
melangkah dengan beban yang menopang kaki
yang tak seorangpun mampu mengangkatnya
Secuil kehidupan yang mengisahkan luka
bertubuh kurus dengan tongkat di tangan
berteduh di antara daun2 talas yang tak mampu menyigapkan air
Mobil-mobil berhamburan
bak segerombolan semut yang kelaparan
beryayi dengan nada tinggi
yang mampu mambuat jantung berdebar
Di mana keadilan itu ????
yang selalu menjunjung bangsa ini
di mana? di mana ? di mana?
pertanyaan yang tak akan pernah terjawab
walau mentari terbit dari barat
Madiun, 25 januari 2013 (17.05)
dengan wajah tersenyum pada tanah yang menyapa
melangkah dengan beban yang menopang kaki
yang tak seorangpun mampu mengangkatnya
Secuil kehidupan yang mengisahkan luka
bertubuh kurus dengan tongkat di tangan
berteduh di antara daun2 talas yang tak mampu menyigapkan air
Mobil-mobil berhamburan
bak segerombolan semut yang kelaparan
beryayi dengan nada tinggi
yang mampu mambuat jantung berdebar
Di mana keadilan itu ????
yang selalu menjunjung bangsa ini
di mana? di mana ? di mana?
pertanyaan yang tak akan pernah terjawab
walau mentari terbit dari barat
Madiun, 25 januari 2013 (17.05)
Rabu, 23 Januari 2013
Jarak itu laksana langit dan bumi
yang tak bisa terjangkau oleh waktu
memisahkan seperti samudra
dan mengisahkan luka seperti sunami
Cinta itu seperti lautan
yang tak akan habis walau dimakan zaman
yang tak akan pudar
seperti mentari yang bersinar
Namun, cinta,.....................
terkadang menanamkan luka
yang tak akan pernah terhapuskan
menanamkan kepahitan
yang akan selalu di kenang
Itulah sebuah kehidupan
kebaikan akan selalu terpejam
keburukan selalu mencuat dalam pelupuk mata
merasuk dan tak akan terhapuskan
bagai kupu2 yang melekat pada tangan
Madiun, 22 januari 2013 (17.49)
yang tak bisa terjangkau oleh waktu
memisahkan seperti samudra
dan mengisahkan luka seperti sunami
Cinta itu seperti lautan
yang tak akan habis walau dimakan zaman
yang tak akan pudar
seperti mentari yang bersinar
Namun, cinta,.....................
terkadang menanamkan luka
yang tak akan pernah terhapuskan
menanamkan kepahitan
yang akan selalu di kenang
Itulah sebuah kehidupan
kebaikan akan selalu terpejam
keburukan selalu mencuat dalam pelupuk mata
merasuk dan tak akan terhapuskan
bagai kupu2 yang melekat pada tangan
Madiun, 22 januari 2013 (17.49)
Lantunan ayat2 terdengar begitu indah
menggelegar dalam dunia angan
menerpa rintikan hujan
menyapa petir mencium awan
Musuh2 setan bertaburan dalam kegelapan
bertautan antara bibir awan dan bibir angin
hingga melebur menjadi satu
Aku terdiam,...................
mendengar cerita tentang kehidupan
tentang uang, tentang pekerjaan,
dan tentang masa depan
Semua bernyayi dalam gendang telinga
menari-nari dalam hati dan fikiran
menyambut cerita tentang akhir zaman
Q tertawa,...................
saat rintikan hujan berbicara
q tertawa,.........................
ketika angin membisikkan satu kata
tentang masa depan yang mendera
bahwa uang adalah hidup manusia
Madiun, 22 januari 2013 (17.34)
menggelegar dalam dunia angan
menerpa rintikan hujan
menyapa petir mencium awan
Musuh2 setan bertaburan dalam kegelapan
bertautan antara bibir awan dan bibir angin
hingga melebur menjadi satu
Aku terdiam,...................
mendengar cerita tentang kehidupan
tentang uang, tentang pekerjaan,
dan tentang masa depan
Semua bernyayi dalam gendang telinga
menari-nari dalam hati dan fikiran
menyambut cerita tentang akhir zaman
Q tertawa,...................
saat rintikan hujan berbicara
q tertawa,.........................
ketika angin membisikkan satu kata
tentang masa depan yang mendera
bahwa uang adalah hidup manusia
Madiun, 22 januari 2013 (17.34)
Selasa, 22 Januari 2013
Mentari yang bersinar terang
mengepakkan cakrawala ke seluruh penjuru bumi
memejamkan mata dengan
dengan sinar yang menghangatkan jiwa
Seperti kicauan burung2 kecil
yang sahut menyahut bagai alunan biola
Seperti hempasan angin yang menerpa mata
dengan kecupan lembut tubuhnya
Separti daun2 yang berbagi CO2
demi hembusan nafas yang menjadi penyejuk jiwa
Semua bahagia,,,,,,,,,,,,,
semua tertawa riang
dalam gejolak hati yang damai
Aku seakan berada di dunia baru
memberantas rasa malas dalam relung hati
menegakkan semangat dalam senyum mentari
menyambut hari yang akan mengantarkanku di gerbang kesuksesan.
madiun, 22 januari 2013 (08.03)
mengepakkan cakrawala ke seluruh penjuru bumi
memejamkan mata dengan
dengan sinar yang menghangatkan jiwa
Seperti kicauan burung2 kecil
yang sahut menyahut bagai alunan biola
Seperti hempasan angin yang menerpa mata
dengan kecupan lembut tubuhnya
Separti daun2 yang berbagi CO2
demi hembusan nafas yang menjadi penyejuk jiwa
Semua bahagia,,,,,,,,,,,,,
semua tertawa riang
dalam gejolak hati yang damai
Aku seakan berada di dunia baru
memberantas rasa malas dalam relung hati
menegakkan semangat dalam senyum mentari
menyambut hari yang akan mengantarkanku di gerbang kesuksesan.
madiun, 22 januari 2013 (08.03)
Jumat, 18 Januari 2013
Terdengar alunan syair nan indah di pusat bumi
membawaku terbuai dalam kagundahan
mencabik hatiku laksana pedang samurai
menerjang jauh manembus dadaku
Tawaku dalam amarah
senyumku dalam tangisan
dan piluku menyatu dalam jiwa
Kau menggunjing jiwaku
mencuci otakku dengan perjuta pertannyaan
meleburkan keindahan tentangmu
Aku laksana daun yang gugur
terjatuh tanpa mampu berkomitmen
terjatuh dalam berjuta kesalahan
lalu melebur dalam kehampaan yang kelam
Margatama 19 januari 2013 (04.43)
membawaku terbuai dalam kagundahan
mencabik hatiku laksana pedang samurai
menerjang jauh manembus dadaku
Tawaku dalam amarah
senyumku dalam tangisan
dan piluku menyatu dalam jiwa
Kau menggunjing jiwaku
mencuci otakku dengan perjuta pertannyaan
meleburkan keindahan tentangmu
Aku laksana daun yang gugur
terjatuh tanpa mampu berkomitmen
terjatuh dalam berjuta kesalahan
lalu melebur dalam kehampaan yang kelam
Margatama 19 januari 2013 (04.43)
Wahai bintang yang berpijar terang di sana,
berjanjilah untuk selalu menerangi jalanku
memberi ketentraman hati tatkala bimbang
aku tak ingin kau redup meski kau lelah
tak ingin kau pergi walau tanpa sadar tersakiti
Wahai kau nurussams..................................
tetaplah beriku kehangatan disetiap pagiku
menerangil hatiku yang gelap!!!!
membantuku meraih angan setinggi awan
menerjang waktu yang barjalan
Wahai kau merpati ,..........................
kebaskan sayapmu
ajak ku terbang menghalau cakrawala menerjang awan
dan tunjukkan aku tempat yang indah!!!!
from: MD
berjanjilah untuk selalu menerangi jalanku
memberi ketentraman hati tatkala bimbang
aku tak ingin kau redup meski kau lelah
tak ingin kau pergi walau tanpa sadar tersakiti
Wahai kau nurussams..................................
tetaplah beriku kehangatan disetiap pagiku
menerangil hatiku yang gelap!!!!
membantuku meraih angan setinggi awan
menerjang waktu yang barjalan
Wahai kau merpati ,..........................
kebaskan sayapmu
ajak ku terbang menghalau cakrawala menerjang awan
dan tunjukkan aku tempat yang indah!!!!
from: MD
Kamis, 17 Januari 2013
Hatiku seakan tercabik
menatap pesan yang tertuliskan hari jadi itu
hatiku seakan ingin mmeberontak
dengan semua fikiranmu
Kemana.........?????
kebersamaan yang lalu
kebersamaan yang menjadi momen terindah bagiku
kebersamaan yang tak bisa terlupakan olehku
Kau menghapuskannya..????
kau telah menghilangkannya dari agendamu
menganggapnya taka ada dari hidupmu
Hal terindahku saat bersamamu
ternyata telah hilang dari catatan cintamu
aku resah.............
aku gundah................
dan aku terluka.
semua karna masalah yang mendera
semua karna satu kata "PUTUS"
mungkinkha kita selalu terbiasa untuk baik
dan tak ada kata itu lagi
Semua busyd,,,.............
jika kata itu datang lagi
kau akan menghapuskan semua kenangan indah lagi
kau akan memulainya dengan catatan baru
dan meninggalkan semua kenangan yang lama
Cinta tak akan sempurna
masalah akan selalu mendera
dengan metode-metode yang berbeda
margatama, 17 januari 2013 (14.00)
menatap pesan yang tertuliskan hari jadi itu
hatiku seakan ingin mmeberontak
dengan semua fikiranmu
Kemana.........?????
kebersamaan yang lalu
kebersamaan yang menjadi momen terindah bagiku
kebersamaan yang tak bisa terlupakan olehku
Kau menghapuskannya..????
kau telah menghilangkannya dari agendamu
menganggapnya taka ada dari hidupmu
Hal terindahku saat bersamamu
ternyata telah hilang dari catatan cintamu
aku resah.............
aku gundah................
dan aku terluka.
semua karna masalah yang mendera
semua karna satu kata "PUTUS"
mungkinkha kita selalu terbiasa untuk baik
dan tak ada kata itu lagi
Semua busyd,,,.............
jika kata itu datang lagi
kau akan menghapuskan semua kenangan indah lagi
kau akan memulainya dengan catatan baru
dan meninggalkan semua kenangan yang lama
Cinta tak akan sempurna
masalah akan selalu mendera
dengan metode-metode yang berbeda
margatama, 17 januari 2013 (14.00)
Tubuhku lemas tak berdaya
jiwaku seakan bergetar
hatiku perih laksana tangan
yang teriris belati
Bait-bait irama lagu cinta
terasa sangat menusuk jiwa
menembus sanubari terdalam
Nafasku berhembus dalam
saat fikiranku merajami
kata2 yang mengandungnya
Jariku tak mampu bergoyang
terdiam seperti pintu yang berdiri
dalam sudut kamarku
Begitu dahsyatnya,,..................
hingga jiwaku tak bisa memberontak
bait2 puisi ini
terangan dalam semua senyuman jiwa yang meronta
Margatama, 17 januari 2013 (06.11)
jiwaku seakan bergetar
hatiku perih laksana tangan
yang teriris belati
Bait-bait irama lagu cinta
terasa sangat menusuk jiwa
menembus sanubari terdalam
Nafasku berhembus dalam
saat fikiranku merajami
kata2 yang mengandungnya
Jariku tak mampu bergoyang
terdiam seperti pintu yang berdiri
dalam sudut kamarku
Begitu dahsyatnya,,..................
hingga jiwaku tak bisa memberontak
bait2 puisi ini
terangan dalam semua senyuman jiwa yang meronta
Margatama, 17 januari 2013 (06.11)
Lagu sendu itu menghipnotis diriku
membawaku terbang melintang
dengan kegundahan hati yang mendalam
Kicauan burung kecil
tak mampu menghapuskan kegundahanku
sinar mantari tak mau muncul
seakan takut dengan situasi
Aku ada, namun tak ada
diriku seakan kembali pada puluhan tahun silam
mengenang semua kepahitan hidup
dengan alunan lagu cinta
Ingin ku menangis......................
katika bayang2 lalu berterbangan dalam fikiranku
ingin ku tertawa.............................
saat kenangan indah yang terajut mengerogoti hatiku
Senyumku hambar
dengan mata yang tak kunjung
melihat kedepan
Margatama, 17 januari 2013 (05.59)
membawaku terbang melintang
dengan kegundahan hati yang mendalam
Kicauan burung kecil
tak mampu menghapuskan kegundahanku
sinar mantari tak mau muncul
seakan takut dengan situasi
Aku ada, namun tak ada
diriku seakan kembali pada puluhan tahun silam
mengenang semua kepahitan hidup
dengan alunan lagu cinta
Ingin ku menangis......................
katika bayang2 lalu berterbangan dalam fikiranku
ingin ku tertawa.............................
saat kenangan indah yang terajut mengerogoti hatiku
Senyumku hambar
dengan mata yang tak kunjung
melihat kedepan
Margatama, 17 januari 2013 (05.59)
Kau kepakkan sayapmu
kau bawa lima lambang di dadamu
dengan penuh keberanian
walau musuh menghantam
Tak ada yang menemanimu
kau berdiri sendiri
di tempat yang begitu megah ini
Namamu bagian dari hidupku
keberanianmu menjadi penjaga
di setiap lanhkahku
Kau cengkram erat namanya
dengan selembar kain menyala
"BHINIKA TUNGGAL IKA"
Terpasang erat di kakimu
menjadikanmu sebagai pejuang
bangsa yang tak terlupakan
graha cendekia, 18 desembar 2012
kau bawa lima lambang di dadamu
dengan penuh keberanian
walau musuh menghantam
Tak ada yang menemanimu
kau berdiri sendiri
di tempat yang begitu megah ini
Namamu bagian dari hidupku
keberanianmu menjadi penjaga
di setiap lanhkahku
Kau cengkram erat namanya
dengan selembar kain menyala
"BHINIKA TUNGGAL IKA"
Terpasang erat di kakimu
menjadikanmu sebagai pejuang
bangsa yang tak terlupakan
graha cendekia, 18 desembar 2012
Selasa, 15 Januari 2013
Tawaku menggelegar dalam canda
senyumku terpaku dalam pandangan
namun hatiku terluka dalam senubari
Menangis laksana rintikan hujan
yang tak kunjung henti
menggoreskan pesan dalam goresan tangan
Melihatnya hatiku hancur
membacanya hatiku seakan meraung
memikirkannya hatiku seakan menangis
Kenapakah aku?????????
mungkinkah aku cemburu!!
ataukah aku egois!!!!
Tidak,..........................................
aku hanya tak sanggup kehilangan
kebahagian yang telah tertanam
tak mudah tergantikan
walau sang mentari bersinar di malam kelam
graha cendekia, 18 desember 2012
senyumku terpaku dalam pandangan
namun hatiku terluka dalam senubari
Menangis laksana rintikan hujan
yang tak kunjung henti
menggoreskan pesan dalam goresan tangan
Melihatnya hatiku hancur
membacanya hatiku seakan meraung
memikirkannya hatiku seakan menangis
Kenapakah aku?????????
mungkinkah aku cemburu!!
ataukah aku egois!!!!
Tidak,..........................................
aku hanya tak sanggup kehilangan
kebahagian yang telah tertanam
tak mudah tergantikan
walau sang mentari bersinar di malam kelam
graha cendekia, 18 desember 2012
Sabtu, 12 Januari 2013
mata ini tak ingin terpejam..................
menatap hal yang tak mungkin bisa dimengerti
berkedip ketika tarhempas angin melodi
terpaku menatapnya......................
penuh tanya, yang tak mungkin terjawab
menggumpal dalm fikiran tentang kerasnya kehidupan
ketika malam larut dalam kegelapan
semua terlelap dengan membawa berjuta kisah
yang akan diceritakan ketika senja datang
cerita indah tentang kerasnya arti hidup
bersama hempasan angin sendu
dengan melodi yang berkata
tentang canda, tawa, gelisah, sedih
di ujung penantian hidup,.........
madiun, 12 januari 2013
menatap hal yang tak mungkin bisa dimengerti
berkedip ketika tarhempas angin melodi
terpaku menatapnya......................
penuh tanya, yang tak mungkin terjawab
menggumpal dalm fikiran tentang kerasnya kehidupan
ketika malam larut dalam kegelapan
semua terlelap dengan membawa berjuta kisah
yang akan diceritakan ketika senja datang
cerita indah tentang kerasnya arti hidup
bersama hempasan angin sendu
dengan melodi yang berkata
tentang canda, tawa, gelisah, sedih
di ujung penantian hidup,.........
madiun, 12 januari 2013
Kamis, 10 Januari 2013
Ketika angin malam menerpa jiwa
terhempas dengan kelembutan pipi
merasuk dalam batin terdalam
alunan indah melodi.............
menambah keheningan semakin mencekam
marasuk jiwa yang seakan pudar
Aku terlena......................
saat bayang-bayangmu menghantui fikiranku
mencekam dalam hidupku
dengan berjuta cinta buta itu
Semua tertawa dalam pandanganku
mendebarkan jiwa yang kelam
menghanyutkan hati yang sunyi
dalam kehidupan yang abadi
10 januari 2013 (21.19)
terhempas dengan kelembutan pipi
merasuk dalam batin terdalam
alunan indah melodi.............
menambah keheningan semakin mencekam
marasuk jiwa yang seakan pudar
Aku terlena......................
saat bayang-bayangmu menghantui fikiranku
mencekam dalam hidupku
dengan berjuta cinta buta itu
Semua tertawa dalam pandanganku
mendebarkan jiwa yang kelam
menghanyutkan hati yang sunyi
dalam kehidupan yang abadi
10 januari 2013 (21.19)
Minggu, 06 Januari 2013
dalam gelap ku terdiam
mengikuti waktu kian bergulir
dingin malam menembus sum-sum tulang tubuh
percikan gerimis membuaiku larut dalam angan,,,,,,
terlintas bayangmu dalam kedipan mataku!!!
kunikmati kehambaran dengan cita
ku ceritakan tentang rasa yang tak terlukiskan
kutegaskan dalam hati
ini nikmat Tuhan untukku
__miss U
07012013
from: MD
mengikuti waktu kian bergulir
dingin malam menembus sum-sum tulang tubuh
percikan gerimis membuaiku larut dalam angan,,,,,,
terlintas bayangmu dalam kedipan mataku!!!
kunikmati kehambaran dengan cita
ku ceritakan tentang rasa yang tak terlukiskan
kutegaskan dalam hati
ini nikmat Tuhan untukku
__miss U
07012013
from: MD
Langganan:
Postingan (Atom)