Rabu, 13 Maret 2013
Mulut itu mengnganga!
menorehkan luka hingga menggerogoti hati
menyambar gendang telinga
hingga membutakan mata
Mulut itu mengnganga!
ketika mentari tarbit dan menghilang
suara celotehan terus menari
mengikuti hembusan angin
bercakap hingga tak terkendali
Mulut itu mengnganga!
membawa derita lara
dengan bertabur desis2 fatamorgana
menyebarkan celotehan yang tak kunjung reda
Mulit itu mengnganga!
mengumbar aib mangsa
hingga melambai neraka
terus merajam hingga azal menjemput lara
ngawi 22 feb 2013 (16,55)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Puisinya kok kebanyakan emosi, ya? Jangan yang menganga terus dong... Misal:
BalasHapusMulut itu menganga terpesona,
Lembut menyambut sentuhan surga
Mulut itu tersenyum menggumam
Basah mendesah mengulum kehangatan
Melahap tetesan embun cinta
Tenggelam dalam dekap kedamaian
Sejukkan jiwa dari terik penantian
Sirnakan dahaga kesendirian
Mulut itu menganga merona
Mengukir berjuta cerita
Tentang rasa di sumsum sukma
Memetik sebutir bahagia
itu kan memang puisi emosi jiwa, terinfirsi dri orng2 yg hnya bisa mencemooh orang lain,,,
BalasHapusjdinya ya gt,,, muttnya lage kebawa emosi pas nulis,, hehheh
tpe mksih deh sranya,, bgus puisinya jg,,,