Sabtu, 29 Desember 2012

bertanya dalam angan senja

Begitu sulit ku mengartikan semuanya
rasa yang ada membawaku terbang
hingga menebus langit ke 7
Mungkinkah ini cinta??
ataukah hanya pengaguman semata!!
Sulit untuk difikirkan 
sulit untuk dibayangkan
namun hanya bisa dirasakan
Aku hanya sanggup bertanya
salahkah aku seperti ini?
salahkah aku mempunyai rasa seperti ini?
Tak ada jawaban untuk semuanya
semua hanya melayang 
dalam angan-angan senja

28 Desambar 2012

Jumat, 14 Desember 2012

cyang itu hanya sementara


Cyangmu hanya sementara!!!
Ketika mentari terbang menuju langit biru
Kau buka mata dengan alunan sendu bibirku
Cyangmu hanya sementara!!!
Saat ku terpuruk
Tawamu menghiasi hatiku
Membuka senja abadi
Menggelora di kalbu
Cyangmu hanya sementara!!!
Saat kau menatapku
Perhatian itu melebur bagai debu
Menghilang bagaikan angin yang membeku

7 desember 2012

mengungkit emosi kalbu



Kesabaran itu menghujam jiwaku
Mengungkit emosi kalbu
Meronta dalam hati
Pengertian itu…………………
Seakan luntur dihempas badai
Menghilang bagai debu yang terhempas angin
Pengertian itu……………………..
Telah berganti dengan penyesalan
Fisik yang kurang
Menjadi alasan yang tertanam
Tawa itu, canda itu
Luntur dalam angan-angan yang tak pasti
Luntur dalam penyesalan abadi
Hadirmu membawa senyum hati
Mengobati goresan luka abadi
Membuka lembaran-lembaran suci
Namun,……….
Jarak itu menanamkan kepedihan
Tetesan mata hati
Membalut luka mentari

7 desember 2012








Jumat, 30 November 2012

meraung angsa putih



Wajah itu seperti api
Yang terkadang membara
Bagai bola api
Terpekat senyum sinis
Dengan mata lebar
Seakan ingin menerkam
Ketika semua terjadi
Hati seakan menggerutu
Dengan panasnya salju pagi
Merintih, menangis, membisu
Melalui hari berganti
Meraung laksana angsa putih
Yang berterbangan di  bumi
Oh, api………
Sambutlah luka ini
Dengan tubuh merahmu
Bakarlah semua kisah itu
Agar hilang dari benak hati
29 november 2012

dinginnya mentari



Perut ini seakan ingin memberontak
Berteriak dengan mencuri sari-sari
Membungkamkan bibir ini
Dengan perih tertusuk duri
Tubuh ini lemah tak berdaya
Keringat bercucuran
Dalam dinginnya mentari
Bibir ini bergetar
Saat perih merajalela
Mata berkedip dengan nakal
Ketika sari-sari telah hilang

Tolong,………………..
Jangan memberontak!!!
Perih ini tak mampu bertahan
Menggelora dalam sanubari
Mengecap pingsan di ujung kursi

engkau pahlawan hatiku



Keringat itu tak henti mengalir
Ketika harus menopang hidup
Siang dan malam tak kenal lelah
Tek pernah merintih saat sakit mendera kalbu
Ayah,…………….
Engkau pahlawan hatiku
Jaln menuju masa depanku
Walau tangan itu selalu terbang padaku
Walaupun pahitnya hidup yang kau lukiskan untukku
Namun ku terima dengan sabar
Ayah,…………….
Teringat saat kita bersama
Teringat saat amarah merajalela
Teringat ketika gigi itu menggerutu
Menjadikan hati ini menagis
Thank ayah,……………
Didikanmu membawa masa depan bahagia dalam hidupku








Rabu, 28 November 2012

larva di pipi



Bergemiruh dalam larva hati
Mendidih seperti merapi
Merah merona di pipi
Saat suara sendu marasuk mimpi

Ingin berteriak saat leher telah tercekik
Ingin menangis saat  mata tengah terlelap dalam mimpi

Senyum-senyum manja
Berhamburan di lubuk hati
Mengelir seperti darah dalm tubuh

Engkau membutakan mata ini
Mengalihkan kelamnya hati
Menyuntikkan denyut jantung
Berdetak lebih kencang

Tertunduk,…………………….
Saat suara syair itu mengetuk kalbu
Membias warna-warna pelangi
Dalam kesendirian hati






Jumat, 23 November 2012

mencekam alunan syair

Jari ini tak ingin berhenti menari
siang hingga malam kembali
tak kunjung henti
Senyum bibir ini
menjadi irama melodi
menjelang mata bersandar pada hati
Suara mencekam
terganti dengan alunan syair
merasuk hingga kalbu
mangalir dalam nadi
Ah,...........................
mungkin semua hanya mimpi!!!
yang mewarnai keindahan di hati
mengukir kenangan indah dalam lubuk sanubari

22 nov 2012

terdiam membisu

Sendiri dalam keramaian
menerjang jauh menembus memori terdalam
menatap namun tak terlihat
Hati seakan ingin terbang
mencuak dalam penantian
melayang dalam angan kelam
Terdiam membisu
menanti pesan singkat itu
menggelora disudut kalbu
mata dan hati ini
seakan beradu menusuk pintu
menyambut hangatnya suara sendu
Oh, angin,,,,,,,,,,,,,,
katakanlah perasaan ini
hembuslah menuju tempat itu
agar semua berakhir melebur jadi satu 

22 nov 2012

Rabu, 21 November 2012

sihir tak bersinar

Terkadang ku ucapkan I MISS U
saat kenangan masa itu berlabu
namun sering ku ucapka I HATE U
tatkala emosi merasuk kalbu
Happy laksana kembang taman
mempesona digorasan pipi
terpukau dalam lamunan
saat bayangan lari di awang-awang
Sihir itu membuat lemah hati ini
tak dapat di sentuh
tak dapat di rasa
semua membuat tubuh tak berdaya
Semuanya bagaikan patung
berjalan mengikuti perintah
membias keindahan di ujung kelam
laksana malam tak bersinar



21 november 2012

Selasa, 20 November 2012

awan putih beralaskan air

Tahun telah berganti
bulan menyambut lembaran baru terisi
hari telah menunggu goresan hitam abadi
Hari-hari kelam melayang pergi
menyambut keindahan di ujung senja
melukis ceria di atas awan putih beralaskan air
Hidup akan sangat berarti
bila menjalani dengan sepenuh hati
menjiwai dengan batin yang abadi
Engkau bagaikan angin senja
yang datang menembus hati
membawa keindahan abadi
dengan alunan syair melodi

20 november 2012

Senin, 19 November 2012

membias cakrawala

Putih bersinar
menggelora di sudut mata
menerpa hambaran senja
laksana angin sendu

Sinarmu merasuk sudut cahaya
menebarkan warna mempesona
membias hilangnya cakrawala

Panas membara bagai api
terganti dengan sejuk angin
membelai tubuh dalam kesendirian

o, tolonglah....
jangan pergi dari pelupuk mata
hati terasa teriris saat kau telah berlalu

Warna itu terngia di telinga
saat kelam merajalela


19 november 2012


Minggu, 18 November 2012

butiran batu neraka

Ketika ku buka lembaran demi lembaran
ku goreskan warna pada sebuah kata

Ketika gudah mendera jiwa
ku teteskan butiran salju dari pelupuk mata

Sanda gurau itu melebur dalam kegelisahan
hati yang ceria seketika hancur di hantam batu neraka

Tubuh ini seketika lemas tak berdaya
saat kenangan pahit itu hadir di pelupuk mata


14 november 2012

Minggu, 11 November 2012

jeritan hati

sungguh pilu terasa derita hidup ini

suka dan duka hadir silir berganti

seakan tak mau hilang masalah yang menghampiri

Ku coba bertahan dalam secuil kesabaran

namun semua tak mampu ku hadapi

hidup seakan telah hancur, bersama puing2 kesabaran yang telah mati

kasabran, kesetiaan, dan penantian

semua seakan hilang dalam fikiran

Aku hanyalah manusia biasa

yang hanya mempunyai sedikit kesabaran

yang tak mampu terus bertahan dalam penderitaan ini

Lentera kehidupdn yang kejam

membawa berjuta masalah yang ada

menghmpiri hidup ku yang lemah tak berdaya

ya Robbi...........

berilah berjuta kesabaran untukku

berikanlah kekuatan untukku

agar aku tak terbengkalai pada masalah yang menghampiriku



10 oktober 2012

munajat do'aku

ketika mentari mulai terbenam

burung2 kecil menuju tempat peristirahatan

berkicau seolah memberi tanda

bahwa hari akan petang

Suara2 menggelora merdu

terdengan bagaikan lantunan lagu

menyambut malam tiba

Saat suara nan indah telah tiada

suara panggilan-Mu menggema di seluruh penjuru

menandakan kewajiban-Mu telah tiba

Awan merah kelabu

menerjang langit nan biru

pertanda kewajiban harus terlaksana

Ku memenuhi panggilan-Mu Ya Robbi,....

sujudku pada-Mu

dan ku lantunkan do'a hanya pada-Mu




6 oktober 2012

bergumam dalam persepsi

Kau bergumam dalam mulut macan
membunuh diriku dalam kata-kata
terlena aku dalam tetesan bening mata ini
Gejolak jiwa menghantam nadi
seakan putus memisahkan diri
Celotehan masa lalu itu
membuat nafas ini tersendat
saat kenangan itu kembali
ah,....
katannya kamu cyang !!
katanya juga kamu tak salah !!!
namun kenapa ??
kau mengukir kenangan buruk dalam hidup
semua hanya persepsi ???
saat semuanya telah menyiksa
tubuh  lemah ini


11 november 2012

menghempas sanubari

Mentari bersinar dengan berjuta keindahan dalam dunia
pepohonan bergoyang mengikuti melodi angin sendu
melambai-lambai menerpa pipi
gugur daun menghempas dalam lubuk sanubari
o, dengarlah !!
suara itu menggema dalam telinga
berbisik kata-kata yang mencengangkan hati
menjadikan tubuh ini bagai di hantam ombak karang
o, daun!!!
ukirlah semua masa laluku dalam setiap urat nadimu
bawalah pergi dalam kehidupanmu yang kekal
dan leburkanlah kenangan itu dalam tanah yang penuh cinta


11 novenber 2012

Kamis, 08 November 2012

celotehan abadi

Terik mentari ini, mendera tubuh yang lemah
menyasat bagai sebuah belati
menggemuruh dalam relung hati
Terdiam merenungi
tentang semua celotehanmu
yang menumbuhkan kebencian abadi


8 november 2012



Rabu, 07 November 2012

binar sang kawakib

Langit itu laksana hati yang kelam
gelap gulita bagai tak bernyawa
tak ada binar sang kawakib
tak ada secuil kehidupan
hanya hamparan kabut hitam yang menyelimuti
langit murung entah kenapa
tak ada yang tau
tak ada yang bertanya
semua hilang tak tau arah mata memandang
sunyi, mencekam
hingga menusuk tulang belakang



7 november 2012

merenggang hasrat fatamorgana

rentang tangan melambai- lambai
merenggang hasrat meraih asa
terlingan mata bak pelita
terang berpijar menembus fatamorgana
gendang perang terdengar
melepas lelap di malam buta
merengkuh pedang menghujam asa
serukan kata pada musuh yang datang
Hidup berganti dengan derita
menyambut hari yang senja
mengintai hati di pelupuk jiwa
marah, tawa, gelisah, luka
semua beradu dalam satu hati
mengiringi emosi yang mendera
Hari telah berganti
sinar mentari telah menjadi penerang hati
mengobati duka lara dalam lentera surgawi
mengubah kapahitan menjadi senyum abadi


6 november 2012



dunia bagai neraka

Kadang lelah menghampiri tubuh ini
seakan terpinggirkan oleh sang waktu
sombongnya mentari menggilas kesejukan hati
Di ujung senja ku menenti 
kerutan dahi mewakili gundah hati
berjuang melawan kejamnya melodi
yang telah menyasat diri ini
Hembusan angin kesedihan
menerpa wajah manja
tertahan dalm sebuah emosi
di pelupuk mata ini
Rentan sayap mengerikan
laksana gagak tua beradu cahaya
amarah terpendam, amarah tertahan
dalam daun2 yang berguguran
Dunia bagai neraka
menyasat hingga tak berdaya
getir, pahit membekas dalam lubuk hati
tangisan sendu mendera dalam jiwa ini
Ya Roobbii,.............
tegarkanlah hamba ini
menghadapi cobaan yang menguji
iman dan kesabaran hati


5 november 2012

menjerit dalam dunia abadi

Menangis bagai di ujung tandu
menyeberangi silaunya mentari pagi
melambai bak seorang bidadari
Menerka laksana angin malam
merasuk hingga ke tulang belakang
menyasat batin yang penuh luka...
Tebar sayap berputar-putar
melawan angin menyongsong matahari
menghalau cakrawala tiada lelah
Hinggap di pepohonan yang kering
hinggap di padang pasir yang tandus
suara yang seakan mencekam
hingga menyayat batin
Tangisan takut, tangisan kehancuran..
Hari2 talah terlewati
senyum, tawa seolah takberarti
terpejam mata dalam lentera ilahi
bertabur bunga2 bak taman rindu
menangis dalam kegelapan yang abadi
menjerit merasakan dunia yang kekal abadi


5 november 2012





jalan menuju surgaku

Kasih sayangmu laksana sinar mentari
yang tak akan habis walau di makan waktu
kesabaranmu, kagigihanmu, kelembutanmu
membuat diri ini tenang bagai di istana surga
Engkau jalan menuju surgaku 
menerpa angan2 dalam nadiku
membius pelangi dalam senandung melodi
IBU,...................................
jasa2mu tak terkalahkan oleh apapun
dalamnya lautan, indahnya mentari
semua tak sepertimu
IBU,.................................
Ribuan jalan telah kau tempuh
melewati semua rintangan kegelapan
walau tapak kaki terbalut darah
IBU,......................................
cintamu membawaku terbang ke langit 7
dengan berjuta kedamaian di hatiku

4 november 2012

Kamis, 01 November 2012

mata tersenyum manja

Jari menari dalam keyboad
bergoyang menanti sebuah lagu senja
melirik dalam sebuah lamunan
membawa ke awang-awang langit biru
Mata terpaku menatar layar
terpejam  ketika tersenyum manja
bergelora dalam benak hati
mengapa semua terjadi,....!
Lentera kehidupan laksana istana surga
menggapai di lamunan
tarbang melayang dalam senubari
bak selembar kertas suci
Melambai   bintang angkasa
dengan sebuah angan-angan
yang tak kunjung datang dari sang pangeran


Rabu, 31 Oktober 2012

langit & bumi

Tertawa bak seorang raja
duduk di kursi beralaskan naga
tidur bagai di alaska
Terdiam ketika di penjara
merintih tatkala melihat kenyataan
pejabat selalu berkuasa
rakyat selalu menderita
Tuhan tak membedakan
semua hanya ulah manusia
membedakan bagai langit bumi
Namun semua telah terjadi
manusia membedakan segalanya
mengukir indahnya dunia 
dengan semua perbedaan yang ada


31 oktober 2012

Selasa, 30 Oktober 2012

AZAL ILAHI

SAKIT,........................
bagaikan pedang memenggal urat nadi
mengiris hati seakan tak pasti
meronta bagai tersengat api
SAKIT,...........................
menjalani semua ujian Ilahiyah
menjunjung lentera kehidupan dunia
membungkam tak bernilai harga
SAKIT,.........................
mendengar suara nan jauh di sana
menggerogoti hati yang kian terluka
seakan menjemput azal ilahi


29 oktober 2012

getirnya kehidupan

Jiwa ini seakan ingin melayang pergi
sakit ini menusuk hingga ke tulang hati
otak ini seakan tak mampu terkendali
           Membeku,.........................
           masalah menghampiri hidup yang tak berarti
           menerjang bagaikan badai dalam hati
Terbakar,..........................
emosi jiwa yang meronta-ronta
menahan semua pilu di dada
melebur bagai abu yang membara
          Terbungkam,.............................
          dalam lamunan meratapi kebencian
          terdiam seakan bisu tak bernyawa
          tergores lara yang menggema di jiwa
Semua seakan hampa
 melanda getirnya hidup
menbongkar masalah yang ada
mengukir pahitnya jiwa raga


29 oktober 2012

Minggu, 28 Oktober 2012

alunan melodi menyambut hari berganti

Suara itu bagaikan melodi asmara
berputar di genangan angin
menyambut pupil mata ini
tertutup sejenak dengan mimpi
Tangan ini tak henti bergoyang
menari bagaikan seorang putri
menggores disebuah lembaran suci
Tangan, kaki, kepala
semua ikut bergoyang
bak menghadiri acara resepsi
Semua terdiam sunyi
mendengar untaian sebuah bunyi
mendesah seakan tak berarti
menyambut pergantian hari ini



25 oktober 2012

Senin, 22 Oktober 2012

tugasmu, membawaku menuju...................

Meraung seakan menerkam
menggerogoti hingga menuju sum-sum ini
menjerit hingga tak terkendali
menatap dengan pejamnya mata hati
Engkau bagaikan pelita hidup ini
membawaku melihat begitu sempurna hidup ini
Aku tunduk padamu
semua yang kau mau akan ku lakukan
Namun, katika kau membisikkan
 satu kata yang tak mungkin aku lakukan
aku seakan terhempas ke bulan
terbang menuju sumber gas terdalam
Aku tertawa dalam kesedihan
tertawa dalam kebenciandan
 terlarut dalam sebuah angan2
Tugas itu begitu berat bagiku
seakan menusuk hingga relung hatiku




18 oktober 2012


senandung hati

Ku langkahkan kaki ini menuju cahaya terang benderang
mencari sesuatu yang tak pernah terlintas di benakku
Mataku tak kuat memandang tatkala mentari telah bersinar
mulutku terbungkam dalam seribu bahasa
Apa yang terjadi denganku?
mata ini tak dapat memandang jauh menembus lorong
mata ini ingin sekali menitikan air mata
Aku tak dapat memandang kejauhan
aku tak bisa memandang lebih lama
rasa perih seakan ingin menggerogoti pupil
Ya Robbi...........................
berikanlah keajaiban untukku
yang mampu memulihkan keadaan ini
ya Robbi..................................
sujudku hanya padamu dan do'aku ku lantunkan
hanya untuk-MU

1 november 2011

Jumat, 19 Oktober 2012

perjalanan hidup demi Surga-Mu


Jalan terjang bebatuan yang menjulang
Ku lalui dengan kaki telanjang
Terik matahari membuat tubuh ini lemas tak berdaya   
        Dinginnya malam , panasnya bebatuan
       Tak pernah ku rasakan      

       Hanya rasa ingin tau yang membawaku
       melewati semua rintangan
Walaupun badai menghantam lautan
Angin puting seakan menari di atas pemukiman
Namun tak sedikitpun ter abaikan pencarian hidupku   
      Aku hanya manusia yang di beri secuil kesempatan 
      Mencari kebaikan di antara puing-puing rintangan kehidupan 
      Mancari melalui do'a dan perbuatan   
      Demi untuk mendapatkan tempat yang indah di surga-Mu kelak

menapaki jati diri



Ku langkahkan kaki ini
Mengikuti seruan hati yang terdalam
Ku mencari sesuatu yang selama perjalanan hidupku
Tak dapat kumengerti
Aku hanya mengikuti orang-orang di sekelilingku
Tingkah mereka, sifat mereka
Bahkan kegemaran mereka ku telah jalani
Aku bagaikan air di daunt alas
Yang tak mempunyai pendirian
Yang selalu mengikuti kata orang lain
Aku ingin sekali menjadi diriku sendiri
Pencarianku tak pernah ki dapatkan dalam hati ini
Aku selalu berusaha mencari dan terus mencari
Siapakah sesungguhnya diriku ini
Melalui lantunan syair di hati





do'a sang nelayan




Ombak lautan bergulir kencang
Terdengar seakan memecah karang
Rintikan hujan menambah dinginnya angin
         Air lautan tak terlihat indah
        Warna keruh terlihat di sepanjang lautan
        Air pasang membawa lautan yang biru berubah 
Hujan yang tak kunjung reda
Menjadikan lautan seakan mengamuk
Menerjang karang
         Perahu-perahu kecil milik nelayan
         Berjejer dipinggiran pantai
        Tak ada ikan tak ada penghasilan 
Sisa-sisa ikan membusuk di pantai
Menjadikan bau yang menyengak tercium jelas
Para nelayan hanya bisa berdo,a
Berharap hujan akan segera reda
Dan air pasang segera surut
Agar  dapat membawa setanggul ikan 
demi keluarga tercinta



seruan ilahi



Azan magrib telah berkumandang
di antara rintikan suara hujan yang membasahi bumi
terdengar hembusan angin malam
              ku ambil sajadah itu
              ku teru di atas kepala
              langkah kakiku menelusuri rintikan hujan malam ini
ku bergegas mendekati
suara yang telah berkumandang indah
dengan sajadah di atas kepala
              sejenak ku berhenti dan memandang
              mengapa seorang penerus bangsa lebih suka berkumpul
              di pinggiran jalan, dari pada memenuhi panggilan azan yang
             telah berkumandang
ya Allah…………….
Ampunilah mereka akan kelalaiannya
Ampunilah mereka yang menganggap
Sholat adalah kebutuhan bukan kewajiban



langkah semangat



Ku pijakkan kaki ini melangkah menelusuri tangga-tangga putih
Bersama-sama menduduki tempat yang tak pernah terkunjungi
Merah menyala…………
Dalam ruangan yang putih
Merah itulah yang kami bawa
Membawa ciri khas dalam kunjungan kami
Merah menyala………………
Saperti semangat kami
Walaupun badan lelah dan letih
Namun kami tetap semangat
Dalam mendengarkan pembicara
Pada kunjungan kami dib alai bahasa Yogyakarta ini


7 maret 2011
  


Kamis, 18 Oktober 2012

pilihan menyiksa raga

Ingin sekali mengakhiri hidup ini
melayang pergi meninggalkan kejamnya bumi
tertawa dengan riang di awang2 dunia
Antara tidak dan ia
antara kuliah dan benci
antara mati dan hidup
Memilih dengan berat hati 
bak terhimpit batu api 
tetesan bening, tak tersisa
ketika harus memilih kembali
Haruskah memilih tidak, kuliah dan mati 
yang akan membawa kebahagiaan hati 
diantara kepahitan hidup ini
Mungkinkah memilih ia, benci, dan hidup
yang akan terus menghantui
di sisa hidup ini
Semua berat terasa 
tersiksa bagaikan di neraka
membaur panas di jiwa
seakan ingin meluap bak merapi yang membakar tubuhnya


18 oktober 2012

Kuliah atau air mata

Emosi jiwa beradu

antara 2 pilihan 

kuliah atau air mata

Jiwa ini hilang..............

menembus pusaran2 bumi terdalam

saat harus mencari segumpal kertas

demi masa depan

Jiwa ini senyam............

terdiam seakan tak bernyawa

ketika harus melihat kegelapan

saat matahari bersinar



18 oktober 2012

Selasa, 16 Oktober 2012

Tak dapat termaafkan dengan hembusan angin


Kau tanamkan sebuah kebencian pada hati ini
Menjadikan hati seakan sesak dan mata ingin menangis mengenangnya
Setahun telah berlalu…………….
Namun kepahitan ini tak kunjung hilang
Luka yang telah kau tanamkan tak akan bisa termaafkan
Tangisan yang telah kau buat menjadikan hati ini hancur
Bak terbakar api yang membara
Sakit, pedih, tersiksa………………..
Itulah yang ada dalam hati ini, tangisan air mata
Tak akan mampu dihapuskan lagi
Semua pesan dan devinisi tak bisa menggoyahkan tekatku
Semua yang terjadi kan ku kenang sepanjang hidupku
Lentera bahtera kehidupan yang telah melukai hati ini
Tak akan pernah bisa termaafkan
Berbahagialah di atas penderitaan hidupku
Karnaku tak akan menganggap dirimu ada di duniaku
ku sudah amat benci……………
ku sudah menganggapmu mati…………
dan ku sudah mengukir luka hati ini
setahun telah berlalu, namun sepatah maaf tak terdengar
menembus kencangnya hembusan angin
tangisan itu, tak mampu tergantikan dengan sebuah kata
semua telah terjadi, semuannya telah terlambat
untuk mendapat maaf dari udara dalam bibir ini



14 oktober 2012

Takdir penyejuk jiwa


Angin datang begitu kencang seakan ingin menghempaskan
Tubuh ini ke langit ke 7
Berputar bak baling-baling yang tak kunjung henti
Meraung-raung dengan kemerduan suara hati
Terik mentari seakan ingin menyasat kulit ini
Menembus hingga tulang rusuk
Membawa hawa yang sangat melelahkan hati
Keringat seakan bercucuran di bawah genting rumah ini
Tembok-tembok seakan ingin menyala seperti bara api
Semua terdiam, meresapi, dan berfikir dengan lembut hati
Panasnya dunia ini menjadi takdir ilahi
Semua hanya mampu menanti sore akan sagera kembali
Agar semua berakhir menjadi penyejuk jiwa ini


14 oktober 2012




Torehan luka dalam satu pesan



Nafas ini tak mau keluar dari paru-paru,
 tersentak sesak saat mendengar hari bahagiamu
hari yang menjadi momok mengerikan dalam hidup
yang tak ingin aku menyaksikannya
kau ucapkan janji suci padanya
yang membutku menangis membayangkannya
tangisan kebencian dalam hidup
lentera kebencian tak mampu berpaling dari hidup ini
telah melebur menjadi darah dalam tubuh
mengobar-obar saat terdengar ceritamu
mata ini tak mau melihatmu
telinga ini tak mau mendengar secuil kata dari mulut busukmu
kau yang telah membuatnya…………………
kau yang telah mengajarkannya…………………
dan kau yang telah mengukirnya………………..
biarlah kau menjadi bagian terkecil dalam hidupku
namun jangan pernah berharap tuk mendapat panggilan indah dari bibir ini
dan jangan pernah kau berfikir,
aku akan bisa menerimamu menjadi bagian keluarga besarku


13 oktober 2012


sekenario hidup


Tatapan indah matamu dan senyuman menawan di bibirmu
membuat diri ini seakan terbuai melihat keindahan yang ada
begitu sempurnanya dirimu di bola mataku
membuat diri ini selalu berharap padamu, dan membuat
begitu takut kehilanganmu
Mungkin semua hanyalah takdir?
mungkin hanya dirimu yang tercipta di dunia ini?
semuanya hanyalah rahasia Ilahiyah
yang tak bisa dirubah kembali
Manusia hanya bisa berdoa agar mendapat yang terbaik dan terindah
semua telah menjadi sekenario dalam menjalani hidup ini

06 juli 2012