Begitu sulit ku mengartikan semuanya
rasa yang ada membawaku terbang
hingga menebus langit ke 7
Mungkinkah ini cinta??
ataukah hanya pengaguman semata!!
Sulit untuk difikirkan
sulit untuk dibayangkan
namun hanya bisa dirasakan
Aku hanya sanggup bertanya
salahkah aku seperti ini?
salahkah aku mempunyai rasa seperti ini?
Tak ada jawaban untuk semuanya
semua hanya melayang
dalam angan-angan senja
28 Desambar 2012
Sabtu, 29 Desember 2012
Jumat, 14 Desember 2012
Cyangmu hanya
sementara!!!
Ketika mentari
terbang menuju langit biru
Kau buka mata
dengan alunan sendu bibirku
Cyangmu hanya
sementara!!!
Saat ku terpuruk
Tawamu menghiasi
hatiku
Membuka senja abadi
Menggelora di kalbu
Cyangmu hanya
sementara!!!
Saat kau menatapku
Perhatian itu
melebur bagai debu
Menghilang bagaikan
angin yang membeku
7 desember 2012
Kesabaran itu
menghujam jiwaku
Mengungkit emosi
kalbu
Meronta dalam hati
Pengertian
itu…………………
Seakan luntur
dihempas badai
Menghilang bagai
debu yang terhempas angin
Pengertian
itu……………………..
Telah berganti
dengan penyesalan
Fisik yang kurang
Menjadi alasan yang
tertanam
Tawa itu, canda itu
Luntur dalam
angan-angan yang tak pasti
Luntur dalam
penyesalan abadi
Hadirmu membawa
senyum hati
Mengobati goresan
luka abadi
Membuka
lembaran-lembaran suci
Namun,……….
Jarak itu
menanamkan kepedihan
Tetesan mata hati
Membalut luka
mentari
7 desember 2012
Jumat, 30 November 2012
Wajah
itu seperti api
Yang
terkadang membara
Bagai
bola api
Terpekat
senyum sinis
Dengan
mata lebar
Seakan
ingin menerkam
Ketika
semua terjadi
Hati
seakan menggerutu
Dengan
panasnya salju pagi
Merintih,
menangis, membisu
Melalui
hari berganti
Meraung
laksana angsa putih
Yang
berterbangan di bumi
Oh,
api………
Sambutlah
luka ini
Dengan
tubuh merahmu
Bakarlah
semua kisah itu
Agar
hilang dari benak hati
29
november 2012
Perut
ini seakan ingin memberontak
Berteriak
dengan mencuri sari-sari
Membungkamkan
bibir ini
Dengan
perih tertusuk duri
Tubuh
ini lemah tak berdaya
Keringat
bercucuran
Dalam
dinginnya mentari
Bibir
ini bergetar
Saat
perih merajalela
Mata
berkedip dengan nakal
Ketika
sari-sari telah hilang
Tolong,………………..
Jangan
memberontak!!!
Perih
ini tak mampu bertahan
Menggelora
dalam sanubari
Mengecap
pingsan di ujung kursi
Keringat
itu tak henti mengalir
Ketika
harus menopang hidup
Siang
dan malam tak kenal lelah
Tek
pernah merintih saat sakit mendera kalbu
Ayah,…………….
Engkau
pahlawan hatiku
Jaln
menuju masa depanku
Walau
tangan itu selalu terbang padaku
Walaupun
pahitnya hidup yang kau lukiskan untukku
Namun
ku terima dengan sabar
Ayah,…………….
Teringat
saat kita bersama
Teringat
saat amarah merajalela
Teringat
ketika gigi itu menggerutu
Menjadikan
hati ini menagis
Thank
ayah,……………
Didikanmu
membawa masa depan bahagia dalam hidupku
Rabu, 28 November 2012
Bergemiruh dalam larva hati
Mendidih seperti merapi
Merah merona di pipi
Saat suara sendu marasuk mimpi
Ingin berteriak saat leher telah tercekik
Ingin menangis saat mata tengah terlelap dalam mimpi
Senyum-senyum manja
Berhamburan di lubuk hati
Mengelir seperti darah dalm tubuh
Engkau membutakan mata ini
Mengalihkan kelamnya hati
Menyuntikkan denyut jantung
Berdetak lebih kencang
Tertunduk,…………………….
Saat suara syair itu mengetuk kalbu
Membias warna-warna pelangi
Dalam kesendirian hati
Jumat, 23 November 2012
Jari ini tak ingin berhenti menari
siang hingga malam kembali
tak kunjung henti
Senyum bibir ini
menjadi irama melodi
menjelang mata bersandar pada hati
Suara mencekam
terganti dengan alunan syair
merasuk hingga kalbu
mangalir dalam nadi
Ah,...........................
mungkin semua hanya mimpi!!!
yang mewarnai keindahan di hati
mengukir kenangan indah dalam lubuk sanubari
22 nov 2012
siang hingga malam kembali
tak kunjung henti
Senyum bibir ini
menjadi irama melodi
menjelang mata bersandar pada hati
Suara mencekam
terganti dengan alunan syair
merasuk hingga kalbu
mangalir dalam nadi
Ah,...........................
mungkin semua hanya mimpi!!!
yang mewarnai keindahan di hati
mengukir kenangan indah dalam lubuk sanubari
22 nov 2012
Sendiri dalam keramaian
menerjang jauh menembus memori terdalam
menatap namun tak terlihat
Hati seakan ingin terbang
mencuak dalam penantian
melayang dalam angan kelam
Terdiam membisu
menanti pesan singkat itu
menggelora disudut kalbu
mata dan hati ini
seakan beradu menusuk pintu
menyambut hangatnya suara sendu
Oh, angin,,,,,,,,,,,,,,
katakanlah perasaan ini
hembuslah menuju tempat itu
agar semua berakhir melebur jadi satu
22 nov 2012
menerjang jauh menembus memori terdalam
menatap namun tak terlihat
Hati seakan ingin terbang
mencuak dalam penantian
melayang dalam angan kelam
Terdiam membisu
menanti pesan singkat itu
menggelora disudut kalbu
mata dan hati ini
seakan beradu menusuk pintu
menyambut hangatnya suara sendu
Oh, angin,,,,,,,,,,,,,,
katakanlah perasaan ini
hembuslah menuju tempat itu
agar semua berakhir melebur jadi satu
22 nov 2012
Rabu, 21 November 2012
Terkadang ku ucapkan I MISS U
saat kenangan masa itu berlabu
namun sering ku ucapka I HATE U
tatkala emosi merasuk kalbu
Happy laksana kembang taman
mempesona digorasan pipi
terpukau dalam lamunan
saat bayangan lari di awang-awang
Sihir itu membuat lemah hati ini
tak dapat di sentuh
tak dapat di rasa
semua membuat tubuh tak berdaya
Semuanya bagaikan patung
berjalan mengikuti perintah
membias keindahan di ujung kelam
laksana malam tak bersinar
21 november 2012
saat kenangan masa itu berlabu
namun sering ku ucapka I HATE U
tatkala emosi merasuk kalbu
Happy laksana kembang taman
mempesona digorasan pipi
terpukau dalam lamunan
saat bayangan lari di awang-awang
Sihir itu membuat lemah hati ini
tak dapat di sentuh
tak dapat di rasa
semua membuat tubuh tak berdaya
Semuanya bagaikan patung
berjalan mengikuti perintah
membias keindahan di ujung kelam
laksana malam tak bersinar
21 november 2012
Selasa, 20 November 2012
Tahun telah berganti
bulan menyambut lembaran baru terisi
hari telah menunggu goresan hitam abadi
Hari-hari kelam melayang pergi
menyambut keindahan di ujung senja
melukis ceria di atas awan putih beralaskan air
Hidup akan sangat berarti
bila menjalani dengan sepenuh hati
menjiwai dengan batin yang abadi
Engkau bagaikan angin senja
yang datang menembus hati
membawa keindahan abadi
dengan alunan syair melodi
20 november 2012
bulan menyambut lembaran baru terisi
hari telah menunggu goresan hitam abadi
Hari-hari kelam melayang pergi
menyambut keindahan di ujung senja
melukis ceria di atas awan putih beralaskan air
Hidup akan sangat berarti
bila menjalani dengan sepenuh hati
menjiwai dengan batin yang abadi
Engkau bagaikan angin senja
yang datang menembus hati
membawa keindahan abadi
dengan alunan syair melodi
20 november 2012
Senin, 19 November 2012
Putih bersinar
menggelora di sudut mata
menerpa hambaran senja
laksana angin sendu
Sinarmu merasuk sudut cahaya
menebarkan warna mempesona
membias hilangnya cakrawala
Panas membara bagai api
terganti dengan sejuk angin
membelai tubuh dalam kesendirian
o, tolonglah....
jangan pergi dari pelupuk mata
hati terasa teriris saat kau telah berlalu
Warna itu terngia di telinga
saat kelam merajalela
19 november 2012
menggelora di sudut mata
menerpa hambaran senja
laksana angin sendu
Sinarmu merasuk sudut cahaya
menebarkan warna mempesona
membias hilangnya cakrawala
Panas membara bagai api
terganti dengan sejuk angin
membelai tubuh dalam kesendirian
o, tolonglah....
jangan pergi dari pelupuk mata
hati terasa teriris saat kau telah berlalu
Warna itu terngia di telinga
saat kelam merajalela
19 november 2012
Minggu, 18 November 2012
Ketika ku buka lembaran demi lembaran
ku goreskan warna pada sebuah kata
Ketika gudah mendera jiwa
ku teteskan butiran salju dari pelupuk mata
Sanda gurau itu melebur dalam kegelisahan
hati yang ceria seketika hancur di hantam batu neraka
Tubuh ini seketika lemas tak berdaya
saat kenangan pahit itu hadir di pelupuk mata
14 november 2012
ku goreskan warna pada sebuah kata
Ketika gudah mendera jiwa
ku teteskan butiran salju dari pelupuk mata
Sanda gurau itu melebur dalam kegelisahan
hati yang ceria seketika hancur di hantam batu neraka
Tubuh ini seketika lemas tak berdaya
saat kenangan pahit itu hadir di pelupuk mata
14 november 2012
Minggu, 11 November 2012
sungguh pilu terasa derita hidup ini
suka dan duka hadir silir berganti
seakan tak mau hilang masalah yang menghampiri
Ku coba bertahan dalam secuil kesabaran
namun semua tak mampu ku hadapi
hidup seakan telah hancur, bersama puing2 kesabaran yang telah mati
kasabran, kesetiaan, dan penantian
semua seakan hilang dalam fikiran
Aku hanyalah manusia biasa
yang hanya mempunyai sedikit kesabaran
yang tak mampu terus bertahan dalam penderitaan ini
Lentera kehidupdn yang kejam
membawa berjuta masalah yang ada
menghmpiri hidup ku yang lemah tak berdaya
ya Robbi...........
berilah berjuta kesabaran untukku
berikanlah kekuatan untukku
agar aku tak terbengkalai pada masalah yang menghampiriku
10 oktober 2012
suka dan duka hadir silir berganti
seakan tak mau hilang masalah yang menghampiri
Ku coba bertahan dalam secuil kesabaran
namun semua tak mampu ku hadapi
hidup seakan telah hancur, bersama puing2 kesabaran yang telah mati
kasabran, kesetiaan, dan penantian
semua seakan hilang dalam fikiran
Aku hanyalah manusia biasa
yang hanya mempunyai sedikit kesabaran
yang tak mampu terus bertahan dalam penderitaan ini
Lentera kehidupdn yang kejam
membawa berjuta masalah yang ada
menghmpiri hidup ku yang lemah tak berdaya
ya Robbi...........
berilah berjuta kesabaran untukku
berikanlah kekuatan untukku
agar aku tak terbengkalai pada masalah yang menghampiriku
10 oktober 2012
ketika mentari mulai terbenam
burung2 kecil menuju tempat peristirahatan
berkicau seolah memberi tanda
bahwa hari akan petang
Suara2 menggelora merdu
terdengan bagaikan lantunan lagu
menyambut malam tiba
Saat suara nan indah telah tiada
suara panggilan-Mu menggema di seluruh penjuru
menandakan kewajiban-Mu telah tiba
Awan merah kelabu
menerjang langit nan biru
pertanda kewajiban harus terlaksana
Ku memenuhi panggilan-Mu Ya Robbi,....
sujudku pada-Mu
dan ku lantunkan do'a hanya pada-Mu
6 oktober 2012
burung2 kecil menuju tempat peristirahatan
berkicau seolah memberi tanda
bahwa hari akan petang
Suara2 menggelora merdu
terdengan bagaikan lantunan lagu
menyambut malam tiba
Saat suara nan indah telah tiada
suara panggilan-Mu menggema di seluruh penjuru
menandakan kewajiban-Mu telah tiba
Awan merah kelabu
menerjang langit nan biru
pertanda kewajiban harus terlaksana
Ku memenuhi panggilan-Mu Ya Robbi,....
sujudku pada-Mu
dan ku lantunkan do'a hanya pada-Mu
6 oktober 2012
Kau bergumam dalam mulut macan
membunuh diriku dalam kata-kata
terlena aku dalam tetesan bening mata ini
Gejolak jiwa menghantam nadi
seakan putus memisahkan diri
Celotehan masa lalu itu
membuat nafas ini tersendat
saat kenangan itu kembali
ah,....
katannya kamu cyang !!
katanya juga kamu tak salah !!!
namun kenapa ??
kau mengukir kenangan buruk dalam hidup
semua hanya persepsi ???
saat semuanya telah menyiksa
tubuh lemah ini
11 november 2012
membunuh diriku dalam kata-kata
terlena aku dalam tetesan bening mata ini
Gejolak jiwa menghantam nadi
seakan putus memisahkan diri
Celotehan masa lalu itu
membuat nafas ini tersendat
saat kenangan itu kembali
ah,....
katannya kamu cyang !!
katanya juga kamu tak salah !!!
namun kenapa ??
kau mengukir kenangan buruk dalam hidup
semua hanya persepsi ???
saat semuanya telah menyiksa
tubuh lemah ini
11 november 2012
Mentari bersinar dengan berjuta keindahan dalam dunia
pepohonan bergoyang mengikuti melodi angin sendu
melambai-lambai menerpa pipi
gugur daun menghempas dalam lubuk sanubari
o, dengarlah !!
suara itu menggema dalam telinga
berbisik kata-kata yang mencengangkan hati
menjadikan tubuh ini bagai di hantam ombak karang
o, daun!!!
ukirlah semua masa laluku dalam setiap urat nadimu
bawalah pergi dalam kehidupanmu yang kekal
dan leburkanlah kenangan itu dalam tanah yang penuh cinta
11 novenber 2012
pepohonan bergoyang mengikuti melodi angin sendu
melambai-lambai menerpa pipi
gugur daun menghempas dalam lubuk sanubari
o, dengarlah !!
suara itu menggema dalam telinga
berbisik kata-kata yang mencengangkan hati
menjadikan tubuh ini bagai di hantam ombak karang
o, daun!!!
ukirlah semua masa laluku dalam setiap urat nadimu
bawalah pergi dalam kehidupanmu yang kekal
dan leburkanlah kenangan itu dalam tanah yang penuh cinta
11 novenber 2012
Kamis, 08 November 2012
Rabu, 07 November 2012
Langit itu laksana hati yang kelam
gelap gulita bagai tak bernyawa
tak ada binar sang kawakib
tak ada secuil kehidupan
hanya hamparan kabut hitam yang menyelimuti
langit murung entah kenapa
tak ada yang tau
tak ada yang bertanya
semua hilang tak tau arah mata memandang
sunyi, mencekam
hingga menusuk tulang belakang
7 november 2012
merenggang hasrat fatamorgana
rentang tangan melambai- lambai
merenggang hasrat meraih asa
terlingan mata bak pelita
terang berpijar menembus fatamorgana
gendang perang terdengar
melepas lelap di malam buta
merengkuh pedang menghujam asa
serukan kata pada musuh yang datang
Hidup berganti dengan derita
menyambut hari yang senja
mengintai hati di pelupuk jiwa
marah, tawa, gelisah, luka
semua beradu dalam satu hati
mengiringi emosi yang mendera
Hari telah berganti
sinar mentari telah menjadi penerang hati
mengobati duka lara dalam lentera surgawi
mengubah kapahitan menjadi senyum abadi
6 november 2012
merenggang hasrat meraih asa
terlingan mata bak pelita
terang berpijar menembus fatamorgana
gendang perang terdengar
melepas lelap di malam buta
merengkuh pedang menghujam asa
serukan kata pada musuh yang datang
Hidup berganti dengan derita
menyambut hari yang senja
mengintai hati di pelupuk jiwa
marah, tawa, gelisah, luka
semua beradu dalam satu hati
mengiringi emosi yang mendera
Hari telah berganti
sinar mentari telah menjadi penerang hati
mengobati duka lara dalam lentera surgawi
mengubah kapahitan menjadi senyum abadi
6 november 2012
dunia bagai neraka
Kadang lelah menghampiri tubuh ini
seakan terpinggirkan oleh sang waktu
sombongnya mentari menggilas kesejukan hati
Di ujung senja ku menenti
kerutan dahi mewakili gundah hati
berjuang melawan kejamnya melodi
yang telah menyasat diri ini
Hembusan angin kesedihan
menerpa wajah manja
tertahan dalm sebuah emosi
di pelupuk mata ini
Rentan sayap mengerikan
laksana gagak tua beradu cahaya
amarah terpendam, amarah tertahan
dalam daun2 yang berguguran
Dunia bagai neraka
menyasat hingga tak berdaya
getir, pahit membekas dalam lubuk hati
tangisan sendu mendera dalam jiwa ini
Ya Roobbii,.............
tegarkanlah hamba ini
menghadapi cobaan yang menguji
iman dan kesabaran hati
5 november 2012
seakan terpinggirkan oleh sang waktu
sombongnya mentari menggilas kesejukan hati
Di ujung senja ku menenti
kerutan dahi mewakili gundah hati
berjuang melawan kejamnya melodi
yang telah menyasat diri ini
Hembusan angin kesedihan
menerpa wajah manja
tertahan dalm sebuah emosi
di pelupuk mata ini
Rentan sayap mengerikan
laksana gagak tua beradu cahaya
amarah terpendam, amarah tertahan
dalam daun2 yang berguguran
Dunia bagai neraka
menyasat hingga tak berdaya
getir, pahit membekas dalam lubuk hati
tangisan sendu mendera dalam jiwa ini
Ya Roobbii,.............
tegarkanlah hamba ini
menghadapi cobaan yang menguji
iman dan kesabaran hati
5 november 2012
menjerit dalam dunia abadi
Menangis bagai di ujung tandu
menyeberangi silaunya mentari pagi
melambai bak seorang bidadari
Menerka laksana angin malam
merasuk hingga ke tulang belakang
menyasat batin yang penuh luka...
menyeberangi silaunya mentari pagi
melambai bak seorang bidadari
Menerka laksana angin malam
merasuk hingga ke tulang belakang
menyasat batin yang penuh luka...
Tebar sayap berputar-putar
melawan angin menyongsong matahari
menghalau cakrawala tiada lelah
Hinggap di pepohonan yang kering
hinggap di padang pasir yang tandus
suara yang seakan mencekam
hingga menyayat batin
Tangisan takut, tangisan kehancuran..
Hari2 talah terlewati
senyum, tawa seolah takberarti
terpejam mata dalam lentera ilahi
bertabur bunga2 bak taman rindu
menangis dalam kegelapan yang abadi
menjerit merasakan dunia yang kekal abadi
5 november 2012
jalan menuju surgaku
Kasih sayangmu laksana sinar mentari
yang tak akan habis walau di makan waktu
kesabaranmu, kagigihanmu, kelembutanmu
membuat diri ini tenang bagai di istana surga
Engkau jalan menuju surgaku
menerpa angan2 dalam nadiku
membius pelangi dalam senandung melodi
IBU,...................................
jasa2mu tak terkalahkan oleh apapun
dalamnya lautan, indahnya mentari
semua tak sepertimu
IBU,.................................
Ribuan jalan telah kau tempuh
melewati semua rintangan kegelapan
walau tapak kaki terbalut darah
IBU,......................................
cintamu membawaku terbang ke langit 7
dengan berjuta kedamaian di hatiku
4 november 2012
yang tak akan habis walau di makan waktu
kesabaranmu, kagigihanmu, kelembutanmu
membuat diri ini tenang bagai di istana surga
Engkau jalan menuju surgaku
menerpa angan2 dalam nadiku
membius pelangi dalam senandung melodi
IBU,...................................
jasa2mu tak terkalahkan oleh apapun
dalamnya lautan, indahnya mentari
semua tak sepertimu
IBU,.................................
Ribuan jalan telah kau tempuh
melewati semua rintangan kegelapan
walau tapak kaki terbalut darah
IBU,......................................
cintamu membawaku terbang ke langit 7
dengan berjuta kedamaian di hatiku
4 november 2012
Kamis, 01 November 2012
mata tersenyum manja
Jari menari dalam keyboad
bergoyang menanti sebuah lagu senja
melirik dalam sebuah lamunan
membawa ke awang-awang langit biru
Mata terpaku menatar layar
terpejam ketika tersenyum manja
bergelora dalam benak hati
mengapa semua terjadi,....!
Lentera kehidupan laksana istana surga
menggapai di lamunan
tarbang melayang dalam senubari
bak selembar kertas suci
Melambai bintang angkasa
dengan sebuah angan-angan
yang tak kunjung datang dari sang pangeran
bergoyang menanti sebuah lagu senja
melirik dalam sebuah lamunan
membawa ke awang-awang langit biru
Mata terpaku menatar layar
terpejam ketika tersenyum manja
bergelora dalam benak hati
mengapa semua terjadi,....!
Lentera kehidupan laksana istana surga
menggapai di lamunan
tarbang melayang dalam senubari
bak selembar kertas suci
Melambai bintang angkasa
dengan sebuah angan-angan
yang tak kunjung datang dari sang pangeran
Rabu, 31 Oktober 2012
langit & bumi
Tertawa bak seorang raja
duduk di kursi beralaskan naga
tidur bagai di alaska
Terdiam ketika di penjara
merintih tatkala melihat kenyataan
pejabat selalu berkuasa
rakyat selalu menderita
Tuhan tak membedakan
semua hanya ulah manusia
membedakan bagai langit bumi
Namun semua telah terjadi
manusia membedakan segalanya
mengukir indahnya dunia
dengan semua perbedaan yang ada
31 oktober 2012
duduk di kursi beralaskan naga
tidur bagai di alaska
Terdiam ketika di penjara
merintih tatkala melihat kenyataan
pejabat selalu berkuasa
rakyat selalu menderita
Tuhan tak membedakan
semua hanya ulah manusia
membedakan bagai langit bumi
Namun semua telah terjadi
manusia membedakan segalanya
mengukir indahnya dunia
dengan semua perbedaan yang ada
31 oktober 2012
Selasa, 30 Oktober 2012
AZAL ILAHI
SAKIT,........................
bagaikan pedang memenggal urat nadi
mengiris hati seakan tak pasti
meronta bagai tersengat api
SAKIT,...........................
menjalani semua ujian Ilahiyah
menjunjung lentera kehidupan dunia
membungkam tak bernilai harga
SAKIT,.........................
mendengar suara nan jauh di sana
menggerogoti hati yang kian terluka
seakan menjemput azal ilahi
29 oktober 2012
bagaikan pedang memenggal urat nadi
mengiris hati seakan tak pasti
meronta bagai tersengat api
SAKIT,...........................
menjalani semua ujian Ilahiyah
menjunjung lentera kehidupan dunia
membungkam tak bernilai harga
SAKIT,.........................
mendengar suara nan jauh di sana
menggerogoti hati yang kian terluka
seakan menjemput azal ilahi
29 oktober 2012
getirnya kehidupan
Jiwa ini seakan ingin melayang pergi
sakit ini menusuk hingga ke tulang hati
otak ini seakan tak mampu terkendali
Membeku,.........................
masalah menghampiri hidup yang tak berarti
menerjang bagaikan badai dalam hati
Terbakar,..........................
emosi jiwa yang meronta-ronta
menahan semua pilu di dada
melebur bagai abu yang membara
Terbungkam,.............................
dalam lamunan meratapi kebencian
terdiam seakan bisu tak bernyawa
tergores lara yang menggema di jiwa
Semua seakan hampa
melanda getirnya hidup
menbongkar masalah yang ada
mengukir pahitnya jiwa raga
29 oktober 2012
sakit ini menusuk hingga ke tulang hati
otak ini seakan tak mampu terkendali
Membeku,.........................
masalah menghampiri hidup yang tak berarti
menerjang bagaikan badai dalam hati
Terbakar,..........................
emosi jiwa yang meronta-ronta
menahan semua pilu di dada
melebur bagai abu yang membara
Terbungkam,.............................
dalam lamunan meratapi kebencian
terdiam seakan bisu tak bernyawa
tergores lara yang menggema di jiwa
Semua seakan hampa
melanda getirnya hidup
menbongkar masalah yang ada
mengukir pahitnya jiwa raga
29 oktober 2012
Minggu, 28 Oktober 2012
alunan melodi menyambut hari berganti
Suara itu bagaikan melodi asmara
berputar di genangan angin
menyambut pupil mata ini
tertutup sejenak dengan mimpi
Tangan ini tak henti bergoyang
menari bagaikan seorang putri
menggores disebuah lembaran suci
Tangan, kaki, kepala
semua ikut bergoyang
bak menghadiri acara resepsi
Semua terdiam sunyi
mendengar untaian sebuah bunyi
mendesah seakan tak berarti
menyambut pergantian hari ini
25 oktober 2012
berputar di genangan angin
menyambut pupil mata ini
tertutup sejenak dengan mimpi
Tangan ini tak henti bergoyang
menari bagaikan seorang putri
menggores disebuah lembaran suci
Tangan, kaki, kepala
semua ikut bergoyang
bak menghadiri acara resepsi
Semua terdiam sunyi
mendengar untaian sebuah bunyi
mendesah seakan tak berarti
menyambut pergantian hari ini
25 oktober 2012
Senin, 22 Oktober 2012
tugasmu, membawaku menuju...................
Meraung seakan menerkam
menggerogoti hingga menuju sum-sum ini
menjerit hingga tak terkendali
menatap dengan pejamnya mata hati
Engkau bagaikan pelita hidup ini
membawaku melihat begitu sempurna hidup ini
Aku tunduk padamu
semua yang kau mau akan ku lakukan
Namun, katika kau membisikkan
satu kata yang tak mungkin aku lakukan
aku seakan terhempas ke bulan
terbang menuju sumber gas terdalam
Aku tertawa dalam kesedihan
tertawa dalam kebenciandan
terlarut dalam sebuah angan2
Tugas itu begitu berat bagiku
seakan menusuk hingga relung hatiku
18 oktober 2012
menggerogoti hingga menuju sum-sum ini
menjerit hingga tak terkendali
menatap dengan pejamnya mata hati
Engkau bagaikan pelita hidup ini
membawaku melihat begitu sempurna hidup ini
Aku tunduk padamu
semua yang kau mau akan ku lakukan
Namun, katika kau membisikkan
satu kata yang tak mungkin aku lakukan
aku seakan terhempas ke bulan
terbang menuju sumber gas terdalam
Aku tertawa dalam kesedihan
tertawa dalam kebenciandan
terlarut dalam sebuah angan2
Tugas itu begitu berat bagiku
seakan menusuk hingga relung hatiku
18 oktober 2012
senandung hati
Ku langkahkan kaki ini menuju cahaya terang benderang
mencari sesuatu yang tak pernah terlintas di benakku
Mataku tak kuat memandang tatkala mentari telah bersinar
mulutku terbungkam dalam seribu bahasa
Apa yang terjadi denganku?
mata ini tak dapat memandang jauh menembus lorong
mata ini ingin sekali menitikan air mata
Aku tak dapat memandang kejauhan
aku tak bisa memandang lebih lama
rasa perih seakan ingin menggerogoti pupil
Ya Robbi...........................
berikanlah keajaiban untukku
yang mampu memulihkan keadaan ini
ya Robbi..................................
sujudku hanya padamu dan do'aku ku lantunkan
hanya untuk-MU
1 november 2011
mencari sesuatu yang tak pernah terlintas di benakku
Mataku tak kuat memandang tatkala mentari telah bersinar
mulutku terbungkam dalam seribu bahasa
Apa yang terjadi denganku?
mata ini tak dapat memandang jauh menembus lorong
mata ini ingin sekali menitikan air mata
Aku tak dapat memandang kejauhan
aku tak bisa memandang lebih lama
rasa perih seakan ingin menggerogoti pupil
Ya Robbi...........................
berikanlah keajaiban untukku
yang mampu memulihkan keadaan ini
ya Robbi..................................
sujudku hanya padamu dan do'aku ku lantunkan
hanya untuk-MU
1 november 2011
Jumat, 19 Oktober 2012
perjalanan hidup demi Surga-Mu
Jalan terjang bebatuan yang menjulang
Ku lalui dengan kaki telanjang
Terik matahari membuat tubuh ini lemas tak berdaya
Dinginnya malam , panasnya bebatuan
Tak pernah ku rasakan
Hanya rasa ingin tau yang membawaku
melewati semua rintangan
Walaupun badai menghantam lautan
Angin puting seakan menari di atas pemukiman
Namun tak sedikitpun ter abaikan pencarian hidupku
Aku hanya manusia yang di beri secuil kesempatan
Mencari kebaikan di antara puing-puing rintangan kehidupan
Mancari melalui do'a dan perbuatan
Demi untuk mendapatkan tempat yang indah di surga-Mu kelak
menapaki jati diri
Ku langkahkan kaki ini
Mengikuti seruan hati yang terdalam
Ku mencari sesuatu yang selama perjalanan hidupku
Tak dapat kumengerti
Aku hanya mengikuti orang-orang di sekelilingku
Tingkah mereka, sifat mereka
Bahkan kegemaran mereka ku telah jalani
Aku bagaikan air di daunt alas
Yang tak mempunyai pendirian
Yang selalu mengikuti kata orang lain
Aku ingin sekali menjadi diriku sendiri
Pencarianku tak pernah ki dapatkan dalam hati ini
Aku selalu berusaha mencari dan terus mencari
Siapakah sesungguhnya diriku ini
Melalui lantunan syair di hati
do'a sang nelayan
Ombak lautan bergulir kencang
Terdengar seakan memecah karang
Rintikan hujan menambah dinginnya angin
Air lautan
tak terlihat indah
Warna keruh
terlihat di sepanjang lautan
Air pasang
membawa lautan yang biru berubah
Hujan yang tak kunjung reda
Menjadikan lautan seakan mengamuk
Menerjang karang
Perahu-perahu
kecil milik nelayan
Berjejer
dipinggiran pantai
Tak ada ikan
tak ada penghasilan
Sisa-sisa ikan membusuk di pantai
Menjadikan bau yang menyengak tercium jelas
Para nelayan hanya bisa berdo,a
Berharap hujan akan segera reda
Dan air pasang segera surut
Agar dapat membawa setanggul ikan
demi keluarga tercinta
seruan ilahi
Azan magrib telah berkumandang
di antara rintikan suara hujan yang membasahi bumi
terdengar hembusan angin malam
ku ambil
sajadah itu
ku teru
di atas kepala
langkah
kakiku menelusuri rintikan hujan malam ini
ku bergegas mendekati
suara yang telah berkumandang indah
dengan sajadah di atas kepala
sejenak
ku berhenti dan memandang
mengapa
seorang penerus bangsa lebih suka berkumpul
di pinggiran
jalan, dari pada memenuhi panggilan azan yang
telah
berkumandang
ya Allah…………….
Ampunilah mereka akan kelalaiannya
Ampunilah mereka yang menganggap
Sholat adalah kebutuhan bukan kewajiban
langkah semangat
Ku pijakkan kaki ini melangkah menelusuri tangga-tangga
putih
Bersama-sama menduduki tempat yang tak pernah terkunjungi
Merah menyala…………
Dalam ruangan yang putih
Merah itulah yang kami bawa
Membawa ciri khas dalam kunjungan kami
Merah menyala………………
Saperti semangat kami
Walaupun badan lelah dan letih
Namun kami tetap semangat
Dalam mendengarkan pembicara
Pada kunjungan kami dib alai bahasa Yogyakarta ini
7 maret 2011
Kamis, 18 Oktober 2012
pilihan menyiksa raga
Ingin sekali mengakhiri hidup ini
melayang pergi meninggalkan kejamnya bumi
tertawa dengan riang di awang2 dunia
Antara tidak dan ia
antara kuliah dan benci
antara mati dan hidup
Memilih dengan berat hati
bak terhimpit batu api
tetesan bening, tak tersisa
ketika harus memilih kembali
Haruskah memilih tidak, kuliah dan mati
yang akan membawa kebahagiaan hati
diantara kepahitan hidup ini
Mungkinkah memilih ia, benci, dan hidup
yang akan terus menghantui
di sisa hidup ini
Semua berat terasa
tersiksa bagaikan di neraka
membaur panas di jiwa
seakan ingin meluap bak merapi yang membakar tubuhnya
18 oktober 2012
melayang pergi meninggalkan kejamnya bumi
tertawa dengan riang di awang2 dunia
Antara tidak dan ia
antara kuliah dan benci
antara mati dan hidup
Memilih dengan berat hati
bak terhimpit batu api
tetesan bening, tak tersisa
ketika harus memilih kembali
Haruskah memilih tidak, kuliah dan mati
yang akan membawa kebahagiaan hati
diantara kepahitan hidup ini
Mungkinkah memilih ia, benci, dan hidup
yang akan terus menghantui
di sisa hidup ini
Semua berat terasa
tersiksa bagaikan di neraka
membaur panas di jiwa
seakan ingin meluap bak merapi yang membakar tubuhnya
18 oktober 2012
Kuliah atau air mata
Emosi jiwa beradu
antara 2 pilihan
kuliah atau air mata
Jiwa ini hilang..............
menembus pusaran2 bumi terdalam
saat harus mencari segumpal kertas
demi masa depan
Jiwa ini senyam............
terdiam seakan tak bernyawa
ketika harus melihat kegelapan
saat matahari bersinar
18 oktober 2012
Selasa, 16 Oktober 2012
Tak dapat termaafkan dengan hembusan angin
Kau tanamkan sebuah kebencian pada hati ini
Menjadikan hati seakan sesak dan mata ingin menangis mengenangnya
Setahun telah berlalu…………….
Namun kepahitan ini tak kunjung hilang
Luka yang telah kau tanamkan tak akan bisa termaafkan
Tangisan yang telah kau buat menjadikan hati ini hancur
Bak terbakar api yang membara
Sakit, pedih, tersiksa………………..
Itulah yang ada dalam hati ini, tangisan air mata
Tak akan mampu dihapuskan lagi
Semua pesan dan devinisi tak bisa menggoyahkan tekatku
Semua yang terjadi kan ku kenang sepanjang hidupku
Lentera bahtera kehidupan yang telah melukai hati ini
Tak akan pernah bisa termaafkan
Berbahagialah di atas penderitaan hidupku
Karnaku tak akan menganggap dirimu ada di duniaku
ku sudah amat benci……………
ku sudah menganggapmu mati…………
dan ku sudah mengukir luka hati ini
setahun telah berlalu, namun sepatah maaf tak terdengar
menembus kencangnya hembusan angin
tangisan itu, tak mampu tergantikan dengan sebuah kata
semua telah terjadi, semuannya telah terlambat
untuk mendapat maaf dari udara dalam bibir ini
14 oktober 2012
Takdir penyejuk jiwa
Angin datang begitu kencang seakan ingin menghempaskan
Tubuh ini ke langit ke 7
Berputar bak baling-baling yang tak kunjung henti
Meraung-raung dengan kemerduan suara hati
Terik mentari seakan ingin menyasat kulit ini
Menembus hingga tulang rusuk
Membawa hawa yang sangat melelahkan hati
Keringat seakan bercucuran di bawah genting rumah ini
Tembok-tembok seakan ingin menyala seperti bara api
Semua terdiam, meresapi, dan berfikir dengan lembut hati
Panasnya dunia ini menjadi takdir ilahi
Semua hanya mampu menanti sore akan sagera kembali
Agar semua berakhir menjadi penyejuk jiwa ini
14 oktober 2012
Torehan luka dalam satu pesan
Nafas ini tak mau keluar dari paru-paru,
tersentak sesak saat
mendengar hari bahagiamu
hari yang menjadi momok mengerikan dalam hidup
yang tak ingin aku menyaksikannya
kau ucapkan janji suci padanya
yang membutku menangis membayangkannya
tangisan kebencian dalam hidup
lentera kebencian tak mampu berpaling dari hidup ini
telah melebur menjadi darah dalam tubuh
mengobar-obar saat terdengar ceritamu
mata ini tak mau melihatmu
telinga ini tak mau mendengar secuil kata dari mulut busukmu
kau yang telah membuatnya…………………
kau yang telah mengajarkannya…………………
dan kau yang telah mengukirnya………………..
biarlah kau menjadi bagian terkecil dalam hidupku
namun jangan pernah berharap tuk mendapat panggilan indah dari
bibir ini
dan jangan pernah kau berfikir,
aku akan bisa menerimamu menjadi bagian keluarga besarku
13 oktober 2012
sekenario hidup
Tatapan indah matamu dan senyuman menawan di bibirmu
membuat diri ini seakan terbuai melihat keindahan yang ada
begitu sempurnanya dirimu di bola mataku
membuat diri ini selalu berharap padamu, dan membuat
begitu takut kehilanganmu
Mungkin semua hanyalah takdir?
mungkin hanya dirimu yang tercipta di dunia ini?
semuanya hanyalah rahasia Ilahiyah
yang tak bisa dirubah kembali
Manusia hanya bisa berdoa agar mendapat yang terbaik dan terindah
semua telah menjadi sekenario dalam menjalani hidup ini
06 juli 2012
Langganan:
Postingan (Atom)