Rabu, 07 November 2012

menjerit dalam dunia abadi

Menangis bagai di ujung tandu
menyeberangi silaunya mentari pagi
melambai bak seorang bidadari
Menerka laksana angin malam
merasuk hingga ke tulang belakang
menyasat batin yang penuh luka...
Tebar sayap berputar-putar
melawan angin menyongsong matahari
menghalau cakrawala tiada lelah
Hinggap di pepohonan yang kering
hinggap di padang pasir yang tandus
suara yang seakan mencekam
hingga menyayat batin
Tangisan takut, tangisan kehancuran..
Hari2 talah terlewati
senyum, tawa seolah takberarti
terpejam mata dalam lentera ilahi
bertabur bunga2 bak taman rindu
menangis dalam kegelapan yang abadi
menjerit merasakan dunia yang kekal abadi


5 november 2012





Tidak ada komentar:

Posting Komentar