Selasa, 16 Oktober 2012

Takdir penyejuk jiwa


Angin datang begitu kencang seakan ingin menghempaskan
Tubuh ini ke langit ke 7
Berputar bak baling-baling yang tak kunjung henti
Meraung-raung dengan kemerduan suara hati
Terik mentari seakan ingin menyasat kulit ini
Menembus hingga tulang rusuk
Membawa hawa yang sangat melelahkan hati
Keringat seakan bercucuran di bawah genting rumah ini
Tembok-tembok seakan ingin menyala seperti bara api
Semua terdiam, meresapi, dan berfikir dengan lembut hati
Panasnya dunia ini menjadi takdir ilahi
Semua hanya mampu menanti sore akan sagera kembali
Agar semua berakhir menjadi penyejuk jiwa ini


14 oktober 2012




Tidak ada komentar:

Posting Komentar