Langit itu telah bangun dari mimpinya
berwarna biru pekat diseluruh penjuru
dunia
kicau burung bak seorang penyayi
menyambut sang mentari tersenyum manja
Angin sendu laksana musik india
membawa sang ranting bergoyang gembira
lekak-lekuk tubuhnya mempesona mata
hingga membuat bibir tersenyum
Warna-warni cakrawala menggetarkan jiwa
merayu dalam lentera fatamorgana
membias mata-mata yang memandanganya
dengan lantunan kata “SUBHANALLAH”
Burung kecil seakan bergembira
mengepakkan sayap menuju alam semesta
membawa alunan melodi
di antara langit dan bumi
Aku tersipu “MALU”,…….
melihat semua keindahan-Mu
tak mampu berpaling dari hadap-Mu
karena
tanganku tak ingin berhenti
menggoreskan
semua keindahan-Mu
madiun, 8 mei 2013 (05.30)