Selasa, 23 April 2013

LENTIK HATI DALAM EMBUN PAGI

Ketika lentik jari itu bergoyang bak seorang penari erotis
mata ini selalu ingin terpejam dan
bibir ini selalu ingin tersenyum

Alunan nan merdu itu seakan
 menghipnotis bianglala di senja ini
membaur cakrawala di atas kedipan hati

Bagai samudra raya kehidupan
mengais hati-hati yang telah mati
terhempas badai sunami

Mencabut raga yang tak berkedip
membakar cinta dalam lautan kehidupan

Nurruussaamm tersingkir dari kegelapan
membalut dahi yang teriris belati
saat bianglala memanahkan warna warni
jiwa raga mati dalam dekapan embun pagi

madiun, 23 april 2013 (06.09)